Nama : Siti Indrianti h
Kelas : 1pa05
Npm : 1a514357
Mata kuliah : Peng. Kreativitas & keberbakat
TOKOH
BERBAKAT
“LEONARDO DA VINCI”
Leonardo da Vinci (lahir di Vinci, propinsi Firenze,
Italia,
15 April
1452 – meninggal
di Clos Lucé,
Perancis,
2 Mei
1519 pada umur 67 tahun)
adalah arsitek,
musisi,
penulis,
pematung,
dan pelukis
Renaisans
Italia.
Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai genius
universal.
Leonardo
terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir
dan Mona Lisa.
Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi
modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang
tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu, ia
juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil
bahkan kuliner.
Leonardo
merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia memiliki nama lengkap
Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero dari kota
Vinci. Pada usia belia, Leonardo sudah belajar melukis dengan Andrea del
Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun
melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus
dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis, Leonardo juga sanggup
menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain.
Pada
tahun 1481
Leonardo pindah ke Milan
untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling
termashur adalah Kuda Sforza yang
dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya
melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan
membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan
bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis
di Milan
dan untuk Paus Leo X
di Roma.
Sementara
itu ia membantu Raphael
dan Michaelangelo
dalam merancang katedral Santo Petrus. Dalam hidupnya Leonardo sangat
tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang
dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku
catatanya sebanyak 7.000 halaman.
Di
dalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman
itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun
dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan
membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim pada
zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.
Mahakaryanya,
Jamuan
Terakhir (The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada
dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak
akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa
yang kini terdapat di musium Louvre Paris.
Sebuah
spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain
menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci
sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah
ada, seorang istri pedagang.
Leonardo
da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis
pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise,
Perancis.
Setelah meninggal dunianya, sangat kuat ditengarai bahwa Leonardo pernah
memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of
Sion yang berlaskarkan Knights
Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan
pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga
ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab
Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa
mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat.
Dalam
versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang
sesungguhnya adalah Santo Yohanes
Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis
Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra
Allah'.
Versi yang tak
kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria
Magdalena si bekas perempuan pelacur diperistri oleh Yesus. Namun semua hal tersebut
tidak terbukti kebenarannya, hingga saat ini, sehingga tudingan ini hanya
dianggap sebagai langkah untuk memojokkan posisi umat Kristiani.
Kegeniusan
Leonardo terlihat dari banyaknya bidang yang ia kuasai. Ia adalah pelukis,
pematung, penemu, peneliti, ahli permesinan, ahli anatomi, matematika, ahli
tumbuh-tumbuhan dan binatang, optik, aerodinamik, bahkan pemusik handal. Ia
belajar tanpa ada batasnya. Tentu saja ini tidak berat karena ia tidak bekerja
keras, ia hanya “bersenang-senang”. Untuk melukis manusia, ia secara khusus mempelajari
anatomi tubuh manusia.
Leonardo
mungkin adalah pembelajar paling gila. Saat mempelajari anatomi, ia suka pergi
malam-malam, membongkar kuburan, dan mengambil mayat orang tidak dikenal yang
sudah hampir busuk dan membedahnya. Kadang ia melakukannya di rumah sakit yang
memberinya izin. Ia benar-benar ingin tahu mengapa tubuh manusia berbentuk
seperti itu. Dengan begitu, ia bisa makin detail dalam membuat lukisannya.
TOKOH
BERTALENTA
“STEFANI
JOANNE ANGELINA GERMANOTTA (LADY GAGA)”
Lady
Gaga lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta dari keluarga
campuran Italia Amerika, di New York City, Amerika
Serikat pada tanggal 28 Maret 1986, sebagai putri sulung Joseph Germanotta (seorang
wiraswasta internet) dan Cynthia (née Bissett).
Gaga memiliki satu adik, yang bernama Natali Germanotta, ia lahir pada tahun
1992. Gaga adalah seorang kidal (pengguna tangan kiri) Ia belajar bermain piano
dari umur empat tahun, dan menulis lagu piano pertamanya pada usia 13 tahun dan
tampil secara open mike
pada umur 14 tahun. Dibesarkan dalam lingkungan Katolik Roma,
di Manhattan, Upper West Side setelah keluarga pindah ke sana
pada tahun 1993, Gaga masuk ke dalam Convent of the Sacred Heart,
sekolah Katolik
khusus perempuan di Manhattan, Upper East
Side pada umur 11. Dikarenakan perbandingan kekayaan antara Upper
East dan West Side, Gaga menyesal karena ia tidak berasal dari keluarga yang
kaya, dengan menyatakan bahwa orang tuanya "berasal dari keluarga kelas
bawah, sehingga kami berjuang untuk semua—ibuku bekerja dari jam delapan pagi sampai
delapan malam di luar rumah, dalam bidang telekomunikasi,
dan begitu pula ayahku." Ia menggambarkan kehidupan akademiknya di sekolah
yang "sangat berbakti, rajin, disiplin", tetapi juga "sedikit
tidak aman" seperti yang diujarkannya dalam sebuah wawancara, "Aku
terbiasa dijadikan bual-bualan karena terlalu provokatif atau eksentrik, jadi
aku mulai tidak nyaman. Aku tidak cocok, dan aku merasa seperti orang aneh."
Kenalan Gaga membantah bahwa dia tidak cocok di sekolah. "Dia punya
kelompok inti teman-teman; dia adalah seorang murid yang baik. Dia menyukai
banyak anak laki-laki, tapi mungkin baginya menyanyi No. 1," kenang
seorang mantan teman sekelas saat SMA.
Sebagai
seorang aktris yang penuh hasrat di musikal saat SMA, Gaga pernah berperan
sebagai tokoh utama (Adelaide) dalam Guys and
Dolls, dan Philia dalam A Funny Thing
Happened on the Way to the Forum. Dia juga muncul dalam peran
yang sangat kecil sebagai teman sekelas yang nakal dalam serial drama televisi The Sopranos
2001 dalam episode berjudul "The Telltale Moozadell". Pada umur
16, ia mulai menyanyi dan bermain di depan penonton secara live dan berhasil
mengikuti audisi untuk bagian dari pertunjukan di New York. Ketika waktunya di
Convent of the Sacred Heart berakhir, ibunya mendorongnya untuk melanjutkan ke New York University untuk belajar drama dan
penampilan—khususnya Collaborative Arts Project 21
(CAP21), yang merupakan fakultas dari Tisch School of the Arts. Berumur 17,
Gaga akhirnya memperoleh kuliah dini dan tinggal di asrama NYU di Jalan No.11.
Di sana, ia belajar musik dan mempertajam keahlian penulisan lagu secara esai
dan menyusun makalah analitis yang berfokus pada topik-topik seperti seni,
agama, isu-isu sosial dan politik. Gaga menulis tesis tentang artis pop Spencer
Tunick dan Damien Hirst; penelitian yang mempersiapkan
dirinya untuk fokus kepada karier masa depannya di "musik, seni, seks, dan
selebriti." Gaga merasa bahwa ia lebih kreatif dari beberapa teman-teman
sekelasnya. "Sekali Anda belajar bagaimana berpikir tentang seni, Anda
bisa mengajar diri sendiri," katanya. Menjadi bagian dari audisi penampilan
bergengsi, Gaga mencoba ikut dan lulus audisi sementara pada CAP21, termasuk
bagian dari pelanggan restoran yang tidak menaruh curiga pada acara MTV, Boiling Points, sebuah
acara lelucon di televisi, yang sedang difilmkan. Bagaimanapun, pada semester
kedua tahun kedua, dia menarik diri dari sekolah untuk fokus kepada karier
musiknya. Ayahnya setuju untuk membayar sewa apartemennya selama setahun,
dengan syarat bahwa dia kembali mendaftar di Tisch jika dia tidak berhasil.
"Aku meninggalkan seluruh keluargaku, mencari apartemen termurah yang aku
bisa temukan, dan makan kotoran sampai seseorang akan mendengarkan," katanya.
Gaga setelah tampil dalam kancah musik
rock di New York
bagian Lower East Side pada tahun 2003 dan kemudian
mendaftar di New York University, Tisch School of the Arts, ia segera
menandatangani kontrak dengan Streamline Records, sebuah anak perusahaan Interscope Records. Selama waktu awal Gaga di
Interscope, ia bekerja sebagai penulis lagu untuk artis label sesama dan
menarik perhatian artis rekaman Akon, yang mengakui kemampuan vokalnya, dan mengontraknya ke
label miliknya sendiri, Kon Live Distribution.
Lady
Gaga menjadi terkenal setelah merilis album debutnya The Fame
(2008), yang sukses baik secara kritik maupun komersial dan meraih popularitas
internasional dengan singel "Just Dance"
dan "Poker Face".
Album ini mencapai nomor satu di tangga album enam negara, menduduki puncak
tangga lagu Billboard Dance/Electronic Albums
sekaligus memuncak pada nomor dua di tangga lagu Billboard 200
di Amerika Serikat dan mencapai posisi sepuluh besar di seluruh dunia. Album
keduanya, The Fame Monster (2009), kelanjutan dari The
Fame, menghasilkan dua singel nomor satu di berbagai negara yaitu "Bad Romance"
dan "Telephone", sehingga dia diperbolehkan
untuk memulai tur konser global kedua, The Monster Ball Tour, hanya beberapa bulan
setelah selesai tur pertama The Fame Ball Tour, Album studio kedua Born This Way
dirilis pada Mei 2011 menduduki puncak tangga album di seluruh pasar musik
utama. Setelah kedatangan singel "Born This Way", "Judas",
dan "The Edge of Glory"—singel pertama mencapai
nomor satu di negara di seluruh dunia dan merupakan penjualan singel tercepat
dalam sejarah iTunes,
menjual satu juta kopi dalam lima hari. Setelah mengambil cuti panjang
dikarenakan cidera pinggul dan pembatalan tanggal tersisa dari Born This Way
Ball Tour, Album ketiga Gaga Artpop
dirilis pada November 2013 dan menjadi album nomor satu kedua Gaga di Amerika
Serikat. Perilisan Artpop didahului oleh singel "Applause"
dan "Do What U Want".
Terinspirasi
oleh artis glam rock
seperti David Bowie
dan Freddie Mercury, serta penyanyi dance-pop
seperti Madonna
dan Michael Jackson, Gaga juga diketahui dalam
kegemarannya di bidang Fashion di dalam video musiknya. Kontribusinya terhadap
industri musik telah mengumpulkan banyak prestasi termasuk lima Grammy Awards,
serta dua belas nominasi, dua Guinness World Records, dan penjualannya
diperkirakan sekitar 64 juta rekaman. Billboard memberi gelar
padanya "Artis Terbaik pada Tahun 2010", dan peringkat sebagai
"Artis Terbaik ke-73 pada Dekade 2000-an". Gaga telah dimasukkan
dalam daftar tahunan majalah Time, yaitu Time 100 "Orang paling berpengaruh di dunia" serta
tercantum di sejumlah daftar tahunan majalah Forbes termasuk
"100 selebriti paling berkuasa dan berpengaruh di dunia" dan mencapai
nomor satu dalam daftar tahunan "100 selebriti paling berkuasa". Di
samping karier musiknya, dia juga aktif dalam bidang kemanusiaan dan LGBT.
TOKOH KREATIF
“TEX SAVERIO”
Tex Saverio adalah perancang
busana asal Indonesia. Dia lahir di Jakarta, pada tangga 24 Agustus
1984. Ia dikenal terutama sebagai perancang busana pengantin wanita dengan gaya
glamour dan penuh fantasi.
Namanya
mulai mencuat ketika pada bulan September 2005 ia memenangi penghargaan
nasional Mercedes-Benz Asia Fashion Award, sehingga ia dapat bersaing
pada tingkat regional pada tahun berikutnya. Ketika itu ia menampilkan
koleksi-koleksi untuk wanita maupun pria. Kesuksesannya itu dicapai melalui pengorbanan
dengan meninggalkan sekolah sejak kelas 1 SMA dan memilih belajar merancang
busana di Bunka Fashion School,
Jakarta, lalu magang di Phalie Studio.
Sejak
saat itu, karya-karya Rio, panggilannya, mulai dikenal di kalangan
internasional. Karena dorongan dari kawannya, Rio memperkenalkan diri dan
karyanya kepada agen Lady Gaga. Mendapat sambutan positif, tidak
lama kemudian salah satu karyanya, La Glacon, dikenakan Lady Gaga
dalam salah satu fotonya di majalah Harper's
Bazaar pada tahun 2011. Selain Lady Gaga, di ELLE's Magazine ada
Kim Kadarshian yang memakai Busana Tex Saverio bordirnya Organza Gaun. Foto
perkawinan salah satu tokoh dalam film The Hunger Games: Catching Fire
(2013) yang berperan sebagai Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) juga
mengenakan busana rancangannya dalam cerita sebuah perkawinan. Selain itu yang
mengenakan Rancangan Rio, Rio juga ingin banget rancangannya ini dipakai artis
yang punya mode fashion tinggi yaitu: Naomi Champbell, Angelina Jollie, Nicole
Kidman, Carlize Theron
Sejak
2013, ia memasuki segmen pasar busana siap pakai, yang dipamerkannya di Paris
Fashion Week sebagai satu-satunya perancang Indonesia yang dapat tampil di
ajang itu, dan juga di ajang Jakarta Fashion Week 2014
yang diadakan bulan Oktober 2013 di Jakarta.
Oleh
media internasional, ia dijuluki sebagai "Alexander
McQueen of Indonesia". Alex McQueen adalah perancang busana
pengantin ternama asal Inggris yang bunuh diri pada tahun 2010. Pertama kali
yang menyebut Rio seperti Alexander Mc Queen itu adalah Perez Hilton yang punya
Bussiness Blogger and Television Personality di Hollywood. Waktu itu Perez
melihat Gaun La Glacon di blognya cocoperez.com dia menyebut itu gaun Alexander
Mc Queen dan tak menyangka itu adalah hasil rancangan Rio asal Jakarta,
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar