Senin, 14 November 2016

ANALISIS MASALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

NAMA                       : SITI INDRIANTI H
KELAS                      : 3PA10
NPM                           : 1A514357
MATA KULIAH      : PSIKOLOGI MANAJEMEN

MASALAH 1
HEALTH AND SAFETY (KESELAMATAN DAN KESEHATAN)
A.    PENDAPAT AHLI
Keselamatan dan Kesehatan dalam sebuah perusahaan atau sekolah kejuruan teknologi dan rekayasa sering disebut dengan Kesehatan dan Keselamatn Kerja atau K3 dan juga dimasukan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran produktif. Tujuannya adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan juga melindungi melindungi siswa, yang mungkin terpengaruh kondisi lingkungan praktek. Mangkunegara (2002) mengemukakan kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Selanjutnya Simanjuntak (1994) mengemukakan keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja. Lebih lanjut Mathis dan Jackson (2002) Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum. Dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja merupakan upaya perlindungan yang dilakukan untuk menjamin kesejahteraan lahir-batin bagi karyawan, pekerjaannya, perusahaan maupun masyarakat.
B.     MASALAH
Namun berdasarkan hasil pengamatan disekolah, keselamatan dan kesehatan siswa/siswi kurang diperhatikan. Hal ini dibuktikan dengan minimnya sarana P3K dan alat-alat keselamatan praktek.
C.     SOLUSI
Melihat kekurangan tersebut maka solusi yang ditawarkan ialah perlu dilakukan pengadaan sarana keselamatan kerja praktek siswa, bahan P3K disetiap laboratorium,. Lain dari itu pengadaan kotak P3K disetiap kelas, serta membangun ruang UKS baru menjadi solusi yang ditawarkan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000) bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja merupakan suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

MASALAH 2
CAREER PLANNING AND DEVELOPMENT (PENGEMBANGAN DAN PERENCANAAN KARIER)
A.    PENDAPAT AHLI
Menurut Jusuf irianto, 2001. tema-tema pokok manajemen sumber daya manusia, yang dikutip oleh Zukhrufarisma dalam bloggnya Zukhrufarisma’s. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya.Karier meripakan suatu yang harus diwujudkan dan terus dikejar bagi diri karyawan, dan keadaan karier macet harus dihindarkan. Untuk itu manejmen harus secara bersungguh-sungguh memperhatikan dan memperlakukan karyawan dengan menghargai potensi prestasinya.”the right on the right place Lebih lanjut ia mengatakan Perencanaan karir (career planning) adalah suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebutBerdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan pengembangan dan perencanaan karir merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan melalui langkah-langkah yang telah diidentifikasi dalam proses perencanaan karir.
B.     MASALAH
Untuk menjadi profesional pada bidang tugas, maka seorang guru perlu mengikuti serangkaian kegiatan pengembangan diri yang ada dilingkungan sekitarnya. Namun yang terjadi dilapangan ialah guru-guru malah menjadi pribadi yang sangat tidak peduli dengan pengembangan dirinya, sehingga tidak mampu mempersiapkan diri menghadapi maslah-masalah yang berkaitan dengan bidang tugasnya.Kemampuan mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan karir sebagai guru profesional juga masih menjadi sebuah kendala seperti Penelitian Tindakan Kelas, menulis karya tulis.
C.     SOLUSI
Dinas terkait perlu melibatkan kepala sekolah untuk melakuan sebuah kajian atau telahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan para guru sehingga dapat dikembangkan dan diubah pola pikirnya melalui diklat pengembangan diri. Tujuannya untuk peningkatan kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap profesional guru dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dimasa yang akan datang.


Permasalahan penerapan suatu sistem bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1.       Dukungan manajemen puncak dalam bentuk pengarahan dan gagasan dasar yang kurang diberikan kepada para stafnya.
2.       Mutu tahapan proses dan hasil perencanaan sumberdaya manusia yang kurang valid dan handal karena tidak tersedianya data dan informasi yang cukup. Sistem informasi manajemen tidak berfungsi optimum. Dapat juga disebabkan kurangnya kemampuan para staf  dalam membuat suatu perencanaan.
3.       Tujuan dari MSDM dan fungsi-fungsinya kurang spesifik, terukur, relevan-realistik, dan kurang berbasis pada target waktu.
4.       Kurang mempertimbangkan dimensi turbulensi eksternal dan internal. Kemudian ada kesan pelaksanaan fungsi-fungsi MSDM berjalan dengan asumsi tanpa adanya gangguan apapun.

Ada satu lagi mengapa penerapan MSDM khususnya yang stratejik bisa gagal dilaksanakan yakni tidak mempertimbangkan pada karakteristik tipe organisasi dan siklus hidup organisasi (SHO).  Misalnya, Miles dan Snow (1978) mengaitkan strategi dasar MSDM dengan tipologi organisasi defender, prospector, dan analyzer. Menurutnya kalau tipe defender, strategi dasarnya adalah membangun SDM, tipe prospector memperoleh SDM,sedang tipe analyzer adalah mengalokasikan SDM. Misal lainnya adalah ketika akan menerapkan fungsi pelatihan dan pengembangan. Menurut Miles dan Snow, pada tipe defender menekankan pada kegiatan membangun ketrampilan secara formal dan ekstensif. Pada tipe prospector, mengidentifikasi dan mendapatkan ketrampilan yang dilakukan secara informal dan terbatas. Sementara pada tipe analyzer, kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan dan pengembangan adalah membangun dan mendapatkan ketrampilan secara formal dan ekstensif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar