Senin, 23 Januari 2017

PSIKOLOGI MANAJEMEN: ANALISIS KASUS MSDM (KERAGAMAN BUDAYA DAN SIKAP)

NAMA                        : SITI INDRIANTI H
KELAS                       : 3PA10
NPM                           : 1A514357
MATA KULIAH       : PSIKOLOGI MANAJEMEN

MASALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
KERAGAMAN BUDAYA DAN SIKAP

            Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi – segi perencanaan, dan pengendalian. Tujuan manajemen SDM adalah meningkatkan konstribusi produktif orang – orang yang ada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, etis, dan sosial.
            Masalah keragaman budaya dan sikap merupakan masalah eksternal dalam masalah manajemen  sumber daya manusia. Beragam budaya tenaga kerja akan sangat menentukan ketika mereka bersikap, keragaman budaya dan sikap ini pun merupakan aset bagi perusahaan, sehingga akan diperoleh hasil yang posiif dan kaya dengan imajinasi utamanya untuk bisnis yang perusahaannya bergerak di bidang seni, desain, dan usaha lainnya yang sejenis.
Dalam hal ini masalah yang dihadapi PT. Unilever,Tbk adalah masalah penipuan yang mengatas namakan PT. Unilever. Yaitu dengan menyelipkan kertas undian yang diletakkandidalam produk Unilever seperti shampo, Rinso dsb. Penipuan seperti ini bagi orang yangmudah tergiur akan sangat merugikan. Ia biasanya langsung senang dan tanpa berfikir langsung menelpon nomor oknum yang ada dalam kartu undian tersebutDan ujung ujungnya minta transfer uang.
Dalam promosi PT. Unilever tidak mengalami masalah karena dalam stateginya PT. Unilever sangat hati-hati sehingga tujuan perusahaan dengan mudah terpenuhi.Peranan merek bukan lagi sekedar sebagai nama ataupun sebagai pembeda dengan produk-produk pesaing, tetapi sudah menjadi faktor penentu untuk dapat menjadi ³trend setter´ dibidang industri. Banyak perusahaan yang berhasil karena memiliki reputasi merek, sehinggadapat membuka distribusi di kota-kota lain bahkan negara-negara lain dengan menarik pelanggan sasaran melalui kekuatan-kekuatan merek yang mereka miliki. Sebuah merek yangtelah mencapai ekuitas tinggi merupakan asset yang berharga bagi perusahaan
Untuk itu, mempertahankan dan meningkatkan ekuitas merek bukan pekerjaan mudah, karenayang dihadapi adalah ekspektasi pelanggan. Konsumen akan merasa ³familiar´ dengan namamerek yang pertama masuk ke pasar, sekalipun merek-merek yang masuk belakanganberkinerja lebih baik. Ini akan mengarah kepada terciptanya kesetiaan yang lebih besar padamerek pertama dan produsen.Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukse tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabunkecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabunmandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen dapatmemahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu. Kualitas di matakonsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi konsumen terhadapproduk itu.Ketika kemudian jumlah merek yang dikenal konsumen semakin banyak, maka perananmerek dapat diperluas sehingga mampu memberikan asosiasi tertentu dibenek konsumen.Seuah merek akan sering dihubungkan dengan fungsi dan citra khusus. Nilai yang didasarimerek sering kali didasari pada asosiasi-asosiasi spesifik yang berkaitan dengannya.Asosiasi merek (brand association) diupayakan dengan slogan, atau posisi yang diinginkan,atau dengan strategi brand identity, yaitu menciptakan atribut yang penting sebagai bahanyang dipersepsikan konsumen. Asosiasi-asosiasi merek seperti Ronald Mc.Donald bisamenciptakan sikap atau perasaan positif yang berkaitan dengan suatu merek.Merek dan kwalitas berperan sebagi persepsi yang mempengaruhi keputusan membelipelanggan. Nilai haruslah menjadi landasan strategi dan taktik, karena nilai merupakan alasanmengapa konsumen menggunakan produk dan tetap setia (loyal). Nilai suatu brand yaitumenciptakan semakin banyak komsumen yang setia, konsumen yang setia (loyal) adalahtujuan setiap pemasar.Kesetiaan pelanggan terhadap merek merupakan salah satu aset merek. Hal in sangat mahalnilainya karena untuk membangunnya banyak tantangan yang harus dihadapi sertamembutuhkan waktu yang sangat lama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar