Jumat, 28 November 2014

PUISI



BROKEN HOME
Buah Karya, Siti Indrianti Helwina

Ketepurukan..
Dan kegelapan menemani hidup
Ribuan tetes air mata jatuh membasahi bumi
Hanya menangisi penderitaan dunia

Kasih sayang?
Dimana arti sebuah kasih sayang?
Kasih sayang..
Hanyalah semu belaka

Batin selalu terisak
Menepi menatap masa depan
Yang sudah direncanakan
Oleh sang pencipta

Jangan menatapku seperti itu!
Karena aku bukan seonggok sampah
Aku hanyalah seorang korban
Korban dari sebuah perpisahan

Tuhan..
Aku ingin bebas
Mencari kebahagiaan yang telah hilang
Tolong aku.. Tuhan..

Selasa, 25 November 2014

CERITA PENDEK (CERPEN)



TANPA JUDUL
Buah Karya, Siti Indrianti Helwina

            Manusia adalah makhluk sosial. Semua orang pasti ujungnya akan membutuhkan bantuan dari orang lain. Bantuan di butuhkan dalam segi masalah apapun dan dimanapun. Di dunia ini ada berbagai macam perbedaan manusia, ada yang munafik, ada juga yang sangat percaya diri, ada yang pemarah dan ada juga yang penyabar.
            Menjadi seseorang yang di kenal oleh banyak orang, siapa orang tidak mau menjadi orang seperti itu? Hanyalah orang-orang munafik yang tidak menginginkannya. Orang-orang biasa memanggil gue Levi, gue lah orang yang di ceritakan tadi. Memiliki ketenaran karena pergaulan? Itu hal biasa, tetapi ketenaran tersebut di dapat karena bakat? Itu baru hal yang sangat luar biasa.
            Gue bersyukur banget punya talent yang sangat berlimpah di bidang seni. Tidak semua orang memiliki hal itu semua. Tidak terbayang kalo gue sampe kehilangan itu semua.
            SMA kelas 12 adalah dimana para siswa dan siswi sedang sibuk-sibuknya dalam segala macam ujian. Entah kenapa hanya gue yang paling nyantai menghadapi semuanya. Kalau di bilang capek tentu capek menjadi anak kelas 12 SMA, tugas menghantam bertubi-tubi, sangkin capeknya malah jadi numpuk dan menjadi nggak karuan.
            Di sekolah gue ada yang membedakan yaitu suatu jurusan. Ada dua jurusan di sekolah gue yaitu jurusan IPA dan jurusan IPS. Gue termasuk di jajaran anak jurusan IPA, gue juga bingung kenapa gue bisa ada di jajaran IPA ini. Bagi anak IPS bertemu dengan rumus kimia, rumus fisika adalah neraka dunia yang harus di basmi, tetapi bagi anak IPA termasuk cemilan sehari-hari. Begitu juga anak IPA bertemu dengan hitungan ekonomi dan akutansi rasanya udah mau bakar sekolah secepatnya.
            Hari senin pun datang menghampiri dan mencoba menakuti para siswa dan siswi di sekolah. Monday adalah singkatan dari Monster Day, ini memang benar ada nya. You know answer from problem this? (arti: kamu tau jawaban dari masalah ini? Duileh sok british banget gue) gimana tidak menjadi MONSTER hari senin! Seketika terlintas jadwal pelajaran hari senin yaitu Upacara, Kimia, Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia dan seketika gue berkata
“Ya allah, apa salah hamba? Aku merasa kotor!” berlutut di tengah jalan dan seperti orang meminta hujan.
           
Hari senin pun tiba dengan begitu cepat. Di hati selalu mengucap istigfar untuk menghadapi cobaan yang begitu berat ini yaitu bertemu dengan hari senin. Waktu terasa lebih lama dibandingkan hari lain, di pikiran selalu terlintas dan bertanya-tanya
“Kapan hari Jumat datang? Oh Jumat come back to meeee!!” dengan penuh keresahan yang ada.
Mendengar hari senin bagaikan ulangan mendadak, belom belajar dan belom bikin contekan, bisa di bilang itu sangat.. sangat.. BURUK seBURUK BURUKnya orang BURUK.
            “Triiiiiinggg..” bel berbunyi yang menandakan waktunya istirahat. Leganya pelajaran Kimia dan Matematika telah terlewatkan walaupun dengan waktu yang hampir menghabiskan 1 tahun lamanya.
“Lebay nggak sih gue? Ahh bodo amat, yang nulis gue ini hahaha”
Berjalan ke arah kantin, cacing dalam perut gue sudah berteriak-teriak “Naikan gaji kami.. berantaslah para koruptor!” dengan merontah-rontah. Hmm.. gue rasa di perut gue berdiri sebuah pemerintahan kecil.
            Di perjalanan menuju kantin, hampir rata-rata adek kelas yang lewat menyapa gue dengan senyuman manis mereka. Bisa di bilang gue termasuk dalam JOJOBA singkatan dari JOmblo JOmblo BAhagia. Ya Ampun.. gue lupa kalau nggak bakal ceritain aib ini, hmm.. tapi sudahlah. Ternyata sebuah ketenaran nggak menjamin orang mempunyai pasangan.
            Sesampainya dikantin, gue hanya bisa terdiam karena bingung mau menjamah makanan yang mana dan dimana. Akhirnya gue memilih pilihan yang harus gue pilih sekarang juga, gue pun memilih Nasi goreng pakek telor ceplok untuk di beri ke pemerintahan kecil yang ada di perut gue ini.
            Setelah penghuni pemerintahan kecil di perut gue ini tidak berdemo lagi, gue langsung pergi naik ke kelas untuk siap belajar fisika dan bahasa Indonesia yang cukup membosankan.
“Triiinngg..” bunyi ini pun kembali datang untuk memberi tau bahwa jam istirahat telah berakhir dan masuknya 2 jam fisika. Masuklah ketua kelas dan berbicara di depan kelas dengan lantang
“Temen temen.. gue punya kabar berita yang cukup menyedihkan!” dengan memasang muka yang begitu melasnya.
“Berita sedih apaan?” satu kelas bergumam menanyakannya.
“Guru fisika…..” dengan begitu perlahan.
“Guru fisika kenapa??” bertanya yang semakin penasaran..
“GURU FISIKA NGGAK MASUK!!!!” sambil berteriak dengan begitu bahagia.
Satu kelas langsung berteriak teriakan, ada yang koprol, ada yang kayang, ada yang nendang-nendang meja, ada yang sujud syukur, ada yang menangis terharu, ada yang ngemut pensil, ada yang garuk-garuk tembok dan ada juga yang berteriak “Pucuk.. Pucuk..” saat mendengar berita dari surga ini.
            Dua jam telah berlalu, entah kenapa dua jam kalau tidak belajar terasa sangat.. sangat.. dan sangat begitu cepat berlalu. Bel pun berbunyi kembali menandakan datangnya satu jamnya pelajaran bahasa Indonesia. “Triiinggg” seperti biasa bunyi ini selalu menghiasi setiap pergantian jam di sekolah.
            Satu jam untuk pelajaran bahasa Indonesia pun di mulai, entah kenapa gue selalu merhatiin dan pantengin pelajaran yang satu ini. Ada banyak factor yang mempengaruhi gue untuk mencoba belajar pada pelajaran ini, yang pertama guru yang mengajar adalah PPL laki-laki yang amat teramat tampan, yang kedua ada nya perombakan tempat duduk yang di haruskan laki-laki dengan perempuan dan yang ketiga adalah.. jeng.. jeng.. gue duduk dengan Yudi. Yudi adalah temen sekelas gue yang udah di idamin sejak lama, mungkin sudah 100 tahun lamanya.. padahal umur gue baru 17 tahun, entahlah gue merasa aneh dengan semua ini.
            Rasa semangat yang begitu membara berada di dalam raga gue saat ini. Tidak sedikit orang yang bilang kalo gue jago dalam pelajaran sastra, gue juga menyutujui semua itu.. gue sadar kalo gue agak lebih unggul dalam pelajaran ini, hmm.. mungkin karena 3 faktor yang gue sebutin tadi.
            “Triiinngg” bunyi ini kembali muncul, gue yakin yang membaca akan bosen dengan kata-kata TRING ini. Pernah gue bertanya kepada penjaga sekolah yang selalu memunculkan bunyi TRING ini
“Pak kenapa sih bunyi sekolah kita itu itu aja, nggak kreatif banget keliatannya.. ganti jadi TenotTenot kek.. jadi bunyi lagu susu murni nasional kek.. ape kek, biar fresh gitu pak ngedengernye juga..” gue dengan begitu protesnya.
“Maaf bunyi yang sudah ada tidak dapat di ganggu gugat!” si bapak penjaga menjawab dengan begitu lantang.
Entah kenapa kalo gue ngomong dengan si bapak penjaga ini berasa lagi ngomong sama anggota DPR/MPR, mungkin itu cita-cita dia yang tidak kesampean sampai sekarang.
            Akhirnya waktu pulang sekolah pun tiba. Menunggu jemputan memang sungguh membosankan, membetekan, plus mengemosikan jiwa dan raga, seperti biasa gue menunggu di pos yang ada di sekolah. Seketika saat gue menunggu ada yang memanggil nama gue dari samping kanan “Le..” gue tau banget suara ini, ternyata Yudi yang memanggil gue sambil membawa motor vespa kesayangannya.
“eh.. elo Yud.. kenapa?” seketika gue langsung menjawab.
“kok lo belom pulang le?” Tanya Yudi kepada gue.
“Belom nih Yud.. kayaknya jemputan gue ngendep di comberan hahaha” berkata dengan penuh makna.
“hahaha, bisa aja lo le.. hmm.. mau bareng gue nggak?” sehentak Yudi menanyakan ini kepada gue.
Tiba-tiba setelah gue mendengar pertanyaan ini dari mulut Yudi langsung gue merasa di samping gue banyak penari striptis yang sedang bergoyang-goyang di tiang bendera, entah kenapa otak gue langsung terlintas oleh penari striptis tersebut.
“Gimana le, mau bareng gue nggak?” Yudi menanyakannya kembali.
“Hmmm.. nggak ngerepotin elo nih? Takutnya lo jadi kerepotan gara-gara ngaterin gue, kan gue nya yang jadi nggak enak sama lo..” jawab gue dengan begitu saltingnya.
“hahaha, enggak kok le, udah yuk naik motor gue..” sambil melontarkan senyuman manisnya.
Gue langsung naik vespa kesayangan yudi tersebut. Melihat-lihat dan menyusuri jalan menuju rumah gue. Saat masih memandangi jalan demi jalan.. gue baru tersadar kalo ini bukan jalan menuju ke rumah gue.
“Yud.. perasaan ini bukan jalan kerumah gue? Jangan jangan lo nggak tau rumah gue ye yud?” Tanya gue dengan penuh heran dan rasa takut.
“ee… ee.. sebenernya emang nggak tau gue le, hehehe..” jawabnya gugup.
“eleh.. mampus.. berarti sekarang kita nyasar yud?” jawab gue panic.
“kalo nyasar sih enggak le, gue tau kok daerah ini. Ini daerah deket rumah gue, lo main dulu ke tempat gue gapapa kan le?” Tanya Yudi dengan begitu ragu.
“eee.. gapape sih Yud.. asal lo balikin gue kerumah jangan sampe malem juga..”
“pasti itu le, gue paling ganti baju doangan kok”
Gue hanya melontarkan senyuman dasyat gue pada Yudi. Entah mimpi apa gue tadi malem bisa di ajak main kerumah Yudi, di anter pulang, aduh surga dunia banget.
            Tepat pukul 5 sore, gue segera di antar pulang sama Yudi. Di perjalanan menuju ke rumah gue, gue berbincang-bincang di vespa putih dengannya. Sampailah gue dirumah tercinta, tersayang, termanis “sebenernya gue jijik dengan semua ini, tapi nampaknya harus gue tulis.. hmm yasudahlah”.
           
Masuk kedalam rumah, tiba-tiba emak gue mendorong gue dari belakang sampe gue ngejungkel kedepan dan dia pun berkata hal yang sangat dan teramat tidak penting “Ciee.. di anter cowok pulangnye”. Gue cuman manggut-manggut dan menahan rasa sakit karena ngejungkel ke lantai menanggapi perkataan emak gue yang super duper sok gaul itu. Gue langsung cabut ke kamar dan mencoba mengistirahatkan tubuh yang lemah ini (ya ampun.. gaya banget ye gue).
Menaruh HP di atas meja rias dan melemparkan tubuh ke atas kasur dan “Jedug..” kepala gue kejedot tembok, mungkin perkiraan gue yang kurang tepat saat melempar tubuh gue yang sekseh ini. “Centriiing..” HP gue berbunyi yang menandakan ada pesan BBM masuk. Gue langsung mengambil HP gue sambil mengusapkan pala gue yang kejedot barusan. *Melihat HP* gue langsung berteriak “Oh my god, oh my why, oh my no! Dari Yudi aaaaaaaa..”.
Text Box: Yudi
• PING!!!
Me
• Iya kenapa Yud?
Yudi
• Maap ya tadi gue malah bawa kabur lo kerumah gue J 
Me
• Hahaha, iya gapapa yud. Maap yak jadi ngerepotin lau..
Yudi
• Gak ngerepotin ko, besok lo mau gue jemput gak le? 
Text Box: Me
• Hah? Nggak salah lo yud? Wah gaenak gue sama lo, ngerepotin terus.. :s
Yudi
• Haha woles keles, gue yang mau ini. Gimana mau gak le?
Me
• Yaudah deh, besok BM gue lagi aja yaa yud. Makasih sebelumnya maap ngerepotin.
Yudi
• Oke sip deh le, besok gue BM kok. Hmm nite ya J 
Me
• Iyaaaaaaa J 
                                                                                














Ya ampun.. mimpi apaan gue, aduh.. udah deh nih di jamin 100% dan bersertifikat halal deh nih mimpi entar, pasti bakal indah dan cetar membahana ulala. Ini baru yang namanya berlabel asli JOJOBA.. HIDUP JOJOBA!.
           
Tepat pukul jam 3 pagi, dimana-mana dan di lagu pun bilang kalo abis bangun tidur langsung mandi, tapi beda dengan gue yang cengok plus cengar cengir sendiri di depan jam dinding, mungkin ini efek mau di jemput sama Yudi. Satu jam kemudian, gue tersadar dari kecengok’an karena mendengar adzan subuh, memang adzan subuh sang penyelamat hidup.
Jam dinding menunjukan pukul 5 pagi dan gue sudah berpakaian rapih plus wangi semerbak, gue bagaikan rapuzel yang sedang menunggu pangeran datang untuk menjemput. Tiba-tiba HP berbunyi “Centriing”


Text Box: Yudi
• PING!!!
• PING!!!
Me
• Iya? Kenapa Yud?
Yudi
• Yudi OTW yaaa,,
• Siap” yaa le..
Me
• Sok imut sekali dirimu, iyaa yud iyaa..
Yudi
• Oke sip J
 













Pengeran yang di tunggu oleh Rapunzel sejak tadi pun tiba di depan singgasana istana rumah Levi, yaitu Yudi si pangeran cinta. Seketika gue langsung mengambil tas dan pamit kepada si emak tersayang “Maaahh.. Levi pergi dulu.. assalamuallaikum” seketika emak gue membalas teriakan gue “Iyaa hati-hati, lain kali kalo mau jalan jangan lupa pulangnya bawa martabaaakk..”. saat itu gue pura-pura nggak denger omongan emak gue yang merasa selalu muda itu, gue langsung cabut jalan ke sekolah bersama Yudi.
            Hari ini gue mendapat surat dispen untuk mengikuti lomba drama pasangan. Gue sama sekali nggak tau tentang lomba ini, seketika gue langsung di rekrut oleh guru sastra untuk mengikuti lomba ini. Pada saat gue melihat surat dispen ternyata lomba ini gue berpasangan dengan Yudi, dan lebih wow nya lagi lomba ini bertema kan “CINTA ABADI” seketika gue langsung cengar-cengir sendiri membayangkannya, memang kalo jodoh mah nggak kemana.
            Yudi duduk di belakang bangku gue. Seketika gue menoleh kebelakang dan Yudi pun seketika menoleh kea rah gue, dan secara bersamaan gue dan Yudi saling memanggil nama satu sama lain.
“lo duluan deh yang ngomong, mau ngomong paan?” Yudi bertanya sama gue,
“yaudeh, lo kepilih lomba drama jadi pasangan gue Yud!” jawab gue ke Yudi,
“nah.. itu juga yang mau gue omongin le, hmm.. yaudah, kita ke bawah yuk sekarang keruang wakil..”
“yaudah ayok turun sekarang!” ujar gue dengan begitu semangat.
            Kali ini gue mendapat lomba yang sangat mendadak, gue harus menghafal naskah dengan cepat. Gue percaya akan kemampuan gue, tapi entah dengan Yudi.. apakah dia bisa? Gue saja baru tau kalo dia bisa bermain drama.
            Di aula sekolah, gue dan Yudi berlatih drama hanya berdua. Cerita kali ini kalo kata anak gaul jaman sekarang “TOP BGT!” kisah sedih dan mengharukan dalam percintaan, memang sungguh kena langsung ke hati. Cerita drama kali ini berkisah tentang percintaan ROMEO AND JULIET dan setau gue kisah ini adalah kisah yang paling romantis di dunia. Andaikan ini bisa menjadi kenyataan bukan hanya di sebuah kisah drama yang di mainkan saat ini.
            Gue dan Yudi berangkat menuju ke lokasi perlombaan di antar oleh mobil sekolah. Sampainya disana gue dan Yudi langsung di suruh ngambil nomer peserta yang ada di sebuah kaleng. Yudi memaksa ingin mengambil nomer, dia pun mengambil nomer peserta. (menjulurkan tangan dan mengobokan tangan di dalam kaleng) Yudi mencari-cari nomer di dalam kaleng, ketika di ambil ternyata kita mendapat nomer urut “1”. Seketika gue berteriak
“YUDIIII PASTI LO TADI BELOM CUCI TANGAN ABIS BOKER!!! BAU TANGAN LO.. KITA DAPET NOMER 1.. OH MAY GOD, OH MAY WEY, OH MAY NO!!! AAAAA..”,
“Yaudah lah le, mungkin ini suatu takdir dari yang maha kuasa.. hahaha” ucapnya meleraikan situasi.
            MC sudah membuka acara perlombaan, dan nomer urut 1 pun di panggil untuk naik ke atas panggung dan siap mementaskan drama. Drama yang di mainkan cukup memuaskan dan lancar bagi gue, karena tidak sedikit orang yang meneteskan air mata saat menyaksikannya, hmm.. mungkin karena factor abis di PHP’in atau abis di PUTUSIN atau abis di DUA’in atau mungkin karena rasa kangen yang menyiksa menjadi LDR, hmm.. entahlah. Sekarang gue dan Yudi tinggal menunggu hasil keputusan juri.
            Waktu pengumuman pun tiba, MC menyebutkan siapa saja pemenang juara 1, juara 2, juara 3, juara harapan 1, juara harapan 2 dan juara harapan 3. MC menyebutkan juara dari yang terbawah terlebih dahulu.
“Yang meraih juara harapan 3 adalah kisah drama yang berjudul Si Kaya dan Si miskin yang di perankan oleh Erlangga dan Indri, Juara harapan 2 di raih oleh kisah drama yang berjudul Akhir hayat yang di perankan oleh Anggi dan Yanti, Juara harapan 1 adalah kisah yang berjudul Perbedaan yang di perankan oleh Erwin dan Wina, Juara ke 3 adalah kisah yang berjudul Menara Tinggi yang diperankan oleh Syuhada dan Siti, oke saya akan menyebutkan pemenang kedua adalah…..”
“Yud.. juara tinggal 1 sama 2, mana mungkin nama kita di sebut, latihan aje dadakan begono, gamungkin banget nama kita di sebut ini mah, makanya yud kalo mau ngambil nomer cuci tangan dulu hahaha” gue membisiki Yudi.
“hahaha, Iya juga sih, yaudah pasrah aja le kalo gitu..” Yudi meleraikan..
MC melanjutkan pengumumannya “Yang meraih juara kedua adalah….. kisah drama yang berjudul ROMEO AND JULIET yang di perankan oleh Yudi dan Levi…
Seketika gue langsung memeluk Yudi karena sankin senangnya
“Yud kita menang Yud.. kita menang…!! Wooooo” dengan begitu gembira
“nggak nyangka le, kalo kita bakal menang..” ucapnya masih dalam pelukan.
Gue pun tersadar kalo gue sedang memeluk erat Yudi, akhirnya gue melepas pelukan dan meminta maaf kepada yudi. MC berbicara kembali, agar para pemenang naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan.
            Gue dan Yudi kembali ke sekolah tepat pukul 4 sore dengan membawa piala yang tertera “JUARA 2 LOMBA DRAMA PASANGAN, YUDI DAN LEVI”. Senangnya hari ini, ini bagaikan mimpi indah yang menjadi kenyataan. Semua guru-guru memberi ucapan selamat kepada gue dan Yudi, bagaikan gue lagi merayakan pesta perkawinan (aduh le ngarep aja).
            Yudi mengajak gue pulang, sesampainya dirumah gue, gue berterima kasih kepada Yudi karena sudah mau di repotin hari ini. Yudi pun pamit pulang dengan segera. Setelah Yudi jalan pulang, Tiba-tiba emak gue mendorong gue dari belakang (lagi) dan pal ague ke jedot pager rumah, dan dia berkata hal yang tidak penting lagi “Hayo.. di anter dia lagi kan.. ciee lagi PDKT”, seperti biasa gue hanya menganggukan kepala dan menahan rasa sakit atas benturan dasyat atara meriam dengan besi pager rumah. Gue langsung masuk ke kamar seperti biasa menaruh HP di atas meja rias dan melemparkan tubuh ke kasur, dan kali ini pelemparan badan berjalan dengan mulus tidak ada benturan sedikit pun. Gue pun tidur dengan lelapnya.
            Gue terbangun dari tidur cantik gue, gue keluar dari kamar dan langsung mencari “cemilan teman teman.. (nada iklan)”. Emak gue menghampiri dan menepok pundak gue dengan tangan kuli nya “Tadi temen kamu dating si Citra.. katanya dia mau nanya PR gitu” seketika gue cengok mendengar nada bicara emak gue yang tadinya kayak kaleng rombeng menjadi nada bicara bidadari cantik yang turun dari kopaja. “Iya mah nanti di kabarin sama Levi lewat SMS aja yaa mah..” sambil melontarkan seyuman manis manja group. Gue langsung semua cemilan yang ada di dalam kulkas dan membawanya masuk ke dalam kamar.
            Masuk kamar dan melihat HP ternyata ada warna merah merah yang menyalah di ujung HP. *melihat HP* terlihat ada 20 BBM, 7 SMS, 18 panggilan gagal, 3 Twitter, 1 Whatsapp, dan 5 Facebook, gue hanya bisa berkata “WOW!!”. Yang paling pertama gue liyat adalah panggilan gagal, ternyata dari Yudi semua. Gue mencoba balas melalui BBM, dan ternyata dia sudah nge BM gue daritadi.
Text Box: Yudi
• Yudi mau ngajak ke suatu tempat, mau gak?
Me
• Mau kemana emangnya?
Yudi
• Ada deh J . gimana mau gak le?
Me
• Hemm… boleh deh J tapi jangan terlalu malem yaa pulangnya yud, kasian nyokap sendirian di rumah..
Yudi
• Siap di laksanakan komandan J
• Kosongin jadwal aja ya tanggal segitu le..
Me
• Iyaa.. yud iyaa.. 
Text Box: Yudi
• PING!!!
• PING!!!
• PING!!!
• PING!!!
• PING!!!
Me
• Mbb. Iya? Kenapa yud?
• Tadi tidur, kenapa telpon tadi?
Yudi
• Hmm.. nanti lo tanggal 2 ada acara gak le?
Me
• H-seminggu dong? Gatau deh yud, kayaknya sih gaada deh, kenapa emangnya?

                                                                                    
















Entah mau di ajak kemana gue nanti, hanya Yudi dan sang pencipta yang mengetahuinya. Walaupun waktu menunjukkan hari kurang seminggu, tapi rasa deg deg kan ini sudah di mulai dari hari ini yaitu hari pertama memasuki seminggu sebelum tanggal 2 nanti.
            Empat hari telah berlalu dan sekarang sudah memasuki hari kelima, entah kenapa menunggu satu minggu pun terasa menunggu bus kopaja yang supirnya lagi pada demo untuk lewat, lama selama lamanya menunggu lama deh intinya. Di hati hanya bisa bertanya-tanya
“kira-kira Yudi mau ngajak gue kemana yaa? Apa.. gue mau di ajak ke taman dan di beri hadiah dan dia berkata (nih setumpuk upil buat kamu Le) *tenang pembaca.. ini hanya bayangan indah gue aja kok*”
            Sudah dua jam istirahat gue lewati dengan hanya berdiam diri di kelas. Suasana kali ini membuat gue sangat betah di kelas dan menambah kerajinan gue dalam belajar, kalo di Tanya soal factor lagi dari awal factor gue tetep sama sampai sekarang.
            Masih dalam waktu istirahat kedua, gue tetap duduk menyendiri di kelas sambil membaca Novel-novel hasil buah tangan bang Raditya Dika. 10 menit gue membaca, gue mulai merasa parno karena berada di kelas ini sendirian, kepala gue mulai stereo kayak patung boneka yang ada di HokBen. Gue mencoba untuk tetap focus membaca. Akhirnya gue bisa terfokus dengan bacaan gue dan agak menutup muka gue dengan buku novel yang gue baca, jeng.. jeng.. jeng.. seketika gue merasa ada yang bernapas di balik buku gue
“Ya Allah.. ada apaan di depan? Apa iya ada beruk masuk dalam kelas tanpa permisi? Ya Allah, apaan yaa..”
Muka gue semakin cemas, keringat sudah mulai rontok, ingus sudah mulai naik turun, hati sudah mulai resah nggak karuan. Seketika ada tangan yang mencoba membuka tutupan buku yang ada di depan mata “Buaaa kekok!!” ternyata Yudi yang duduk di balik buku. Saat itu gue terdiam dengan muka percis kayak anak SLB lagi bengong. Dan seketika gue di toyor sama Yudi dengan tanpa perasaan sedikit pun hiks.. hiks..
“Woy.. jangan bengong, muka lo jelek hahaha” sambil mentoyor-toyor,
“gausah tawa lo, tawa lo jelek kayak beruk hahaha” gue dengan nada ciri khas ledekan gue,
“hahaha, betah banget di kelas? Kalo mau semedi jangan di kelas noh gunung yang deket banyak, yaa gunung sahari contohnya”
“Yee blo’on.. betah di kelas salah.. pecicilan juga salah.. kenapa gue selalu salah di mata lo yud? Kenapa?!!” gue dengan ekspresi yang begitu gregetnya,
“Lebay lo.. gue cuman nanya doang keles.. hmm nih gue bawain roti sama minumnya.. baik kan gue, bilang apa lu sama gue hehehe” Yudi dengan senyum semeringahnya,
“lo demen banget repot ye yud.. iyaa, makasih pemberiannya” dengan senyum ala gue yang hampir mirip betty lape’a ini.
            Tepat jam 11 malam di hari keenam sebelum tanggal 2 nanti. Di otak sekarang hanya ada kata-kata “BESOK”, hmm inilah cinta. Tepat jam setengah 12 HP gue bunyi “Centriiinng” dan ternyata gue dapet BBM dari Yudi,
Text Box: Yudi
• PING!!!
• Besok gue gamasuk le, tapi besok tetep jadi kok J besok gue jemput abis isya, udah rapih ya le J .
Me
• Ohh oke yud, besok kenapa lo nggak masuk?
Yudi
• Gapapa, ada urusan aja le. Besok gue bilangnya izin jadi gak di Alfain deh hehe
Me
• Ohh oke sip deh yud J
 













Dapet BBM dari Yudi menambah adrenalin saja diri ini. “DagDigDug Jerr.. DagDigDug Serr.. buka sitik joss” (ceritanya bunyi jantung gue), seketika gue pengen ngomong “Ini bunyi jantung gue, gimana bunyi jantung lo?” (lagi pengen ngomong ini aja, gausah di tanggepin serius).
            Alarm berbunyi, sudah jelas alarm ini memberi tau kalau hari ini adalah hari H nya yaitu tanggal 2. Hari ini entah kenapa gue merasa seperti mau menghadapi ujian nasional, nervousnya setengah hidup.. sekarang hanya sebuah tanda Tanya “?” yang ada di pikiran gue saat ini.
            “Triiinnggg” bunyi bel sekolah berbunyi, saatnya gue menghadapi pelajaran KIMIA, inilah sarapan kelas gue setiap hari Jum’at.. inilah berkah Jum’at (Ini hanya pembohongan public saja).
            Pelajaran pun dimulai, guru masuk langsung memberi soal untuk di jawab. Baru kali ini guru ini langsung memberi soal kayak gini dan baru kali ini juga gue bisa cepet ngerjain soalnya untuk maju kedepan.
“Siapa yang udah selesai, silahkan maju kedepan dan tulis di papan tulis..” guru kimia gue sedang mengumumkan di depan kelas,
*Seeketika gue maju dengan gagahnya* B-)
“Wedehhhh.. wuuuuhh..” seketika 1 kelas berteriak-teriak dan standing applause,
Dan ketika gue udah maju sampe depan gue denger ada yang berteriak “semangat PUCUK.. PUCUK..” <- ketika gue denger ini gue langsung berpikir “Sejak kapan nama gue berubah jadi PUCUK?!” dan malaikat piaraan gue berkata “ngomong-ngomong emang lo punya pikiran?” dan SAYA TIDAK MEMPERDULIKANNYA, CAM KAN ITUU!! HEHHH -___-.
            Seketika MC muncul secara tiba-tiba dan berkata,
“Apakah anda tau kenapa Levi dapat standing applause? Anda penasaran? Sama.. saya juga.. *nengok kanan kiri*” dan seketika dia hilang kembali, mungkin dia ke acara TV tetangga. Dan dengan tablo nya gue terdiam karena sosok MC yang misterius tersebut.
            Gue brb nulis jawaban gue di papan tulis yang begitu megahnya ini dengan penuh bahagia, kerena ini maju perdana gue, dan pelajaran kimia pula. Dengan belaga sok pintarnya gue bertanya kepada guru kimia di samping gue yang sedang memperhatikan tulisan gue yang indah ini,
“Gimana bu, jawaban saya? Apakah ada kesalahan?” *Muka serius*
Sebenarnya saat gue ngomong gini, gue kelepasan kentut dikit sangkin gerogi jawab soal ini, tapiiii ini rahasia antara kita aja yahh..
“Oh iya nak.. itu jawabannya tepat kok nak..” dengan senyum semeringah guru gue menyautin pertanyaan gue ini.
Seketika di dalam pikiran gue, gue langsung ingin berniat mengikuti OSN Kimia, tapi ini hanya sebuah.. KHAYALAN semata!! OKE!! Jangan di anggap serius, karena bisa menyebabkan kanker, hipertensi, gangguan kehamilan dan janin, percayalah!!
Gue kembali duduk ke tempat semula dengan penuh nyengir anti badainya gue.
“Triingg” bunyi ini kembali berbunyi untuk menandakan waktunya bell pulang. Seketika Yudi menyamperi gue dan menyuruh temen sebangku gue pindah untuk di tempati olehnya.
“Loh? Ngapain lo pakek pindah segala Yud?” Tanya gue penuh heran.
“Gapapa kok, gue cuman mau ingetin aja nanti gue jemput jam 7 malem yaa Le..” dengan melontarkan senyumannya yang begitu menawan.
“Iya sip, emangnya kita mau kemana sih? Kepo nih, gausah di rahasian napaa!”
“Biar greget aja di rahasiain. Pulang gue anterin ya le, gamau tau harus mau hahaha”
“Maksa lagi lu.. hahhaa iyaa anterin dah anterin, biar seneng dah hahaha”
“Oke siap Boss!!”
            Ketua kelas menyiapkan kelas. “Bersiap, berdoa, memberi salam” dan pulang deh.
            Ketika sampainya dirumah gue, Yudi mengingatkan kembali tentang janji pergi nanti malam. Kalo di bilang penasaran? BANGET KEULESS!!.
            Jam dinding menunjukkan angka setengah 6, gue prepare untuk pergi sama Yudi nanti tepat pukul 7 malam. Hape gue berbunyi “Centring” dan ternyata dapet pesan bbm dari Yudi


Text Box: Yudi
• PING!!!
Me
• Kenapa yud?
Yudi
• Dandan yg cantik yah aha
Me
• Hahaha iyaa iyaa
Yudi
• Okedeh J
 












Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, Yudi sudah memberi kabar kalau dia sedang on the way menuju kerumah gewe LOHHH!!..
“Tin.. Tin..” bunyi klakson motor vespa sudah berbunyi. Gue langsung menemui Yudi dengan begitu bahagianya,
“Kenapa yud? Kok bengong gitu?” memberi senyuman.
“Hah? Ee.. ee.. gapapa kok, yaudah yuk langsung jalan aja..” dengan penuh gerogi
“Yaudah ayuk..”
Seketika emak gue kembali dengan celotehan mautnya..
“Jangan lupa bawa martabaakk yaa!!”
Sumpah ini emaknye siape sih, tambeng banget deh elah!!
Tiba-tiba ada suara menyaru dan berkata “Itu emak lo bego” dan seketika gue baru inget kalo emak-emak yang sok gaul itu adalah emak kesayangan gue hfftt.
            Gue on the way menuju ketempat yang di janjikan oleh Yudi tersebut. Di perjalanan gue sangat teramat penasaran, sebenarnya gue mau di bawa kemana.. seketika dating bang ipul sambil membawa gitar dan bernyanyi “Mau dibawa kemana.. hubungan kitaa!!”. Entah kenapa tuh lagu cocok banget buat gue dan Yudi.. aiisshh hoyy hoyy asikasikjoss hahaha.
            Akhirnya gue sampai di tempat tujuan, gue gatau ini dimana.. tapi intinya ini tempat indah pakek banget dah!! Dan gue langsung bertanya kepada Yudi
“Sebenernya lo ngapain ngajak gue kesini yud? Tapi.. bagus juga sih tempatnya” sambil duduk di pinggir danau
“Hari ini sebenernya ulang tahun gue loh le,”
“Hah? Beneran? Serius?”
“Dua rius deh.. hahaha”
“Oh iya, apa kado yang lo mau minta dari gue yud? Gue mau ngasih kado noh ceritanya hahaha”
“Gue cuman minta setelah gue Tanya ini lo cukup bilang IYA, gimana?”
“Hmm.. yaudah deh, siapa takutlah haha”
“Le, apakah kamu mau jadi adindaku, untuk menemani hari-hariku selamanya?”
Seketika gue langsung kaget, YUDI NEMBAK GUE OMG!!! Dan gue menepati janji kepada dia dan gue jawab “IYA”
#SELESAI