TANPA JUDUL
Buah Karya, Siti Indrianti Helwina
Manusia adalah makhluk sosial. Semua
orang pasti ujungnya akan membutuhkan bantuan dari orang lain. Bantuan di
butuhkan dalam segi masalah apapun dan dimanapun. Di dunia ini ada berbagai
macam perbedaan manusia, ada yang munafik, ada juga yang sangat percaya diri,
ada yang pemarah dan ada juga yang penyabar.
Menjadi seseorang yang di kenal oleh banyak orang, siapa
orang tidak mau menjadi orang seperti itu? Hanyalah orang-orang munafik yang
tidak menginginkannya. Orang-orang biasa memanggil gue Levi, gue lah orang yang
di ceritakan tadi. Memiliki ketenaran karena pergaulan? Itu hal biasa, tetapi
ketenaran tersebut di dapat karena bakat? Itu baru hal yang sangat luar biasa.
Gue bersyukur banget punya talent yang sangat berlimpah
di bidang seni. Tidak semua orang memiliki hal itu semua. Tidak terbayang kalo
gue sampe kehilangan itu semua.
SMA kelas 12 adalah dimana para siswa dan siswi sedang
sibuk-sibuknya dalam segala macam ujian. Entah kenapa hanya gue yang paling
nyantai menghadapi semuanya. Kalau di bilang capek tentu capek menjadi anak
kelas 12 SMA, tugas menghantam bertubi-tubi, sangkin capeknya malah jadi numpuk
dan menjadi nggak karuan.
Di sekolah gue ada yang membedakan yaitu suatu jurusan.
Ada dua jurusan di sekolah gue yaitu jurusan IPA dan jurusan IPS. Gue termasuk
di jajaran anak jurusan IPA, gue juga bingung kenapa gue bisa ada di jajaran
IPA ini. Bagi anak IPS bertemu dengan rumus kimia, rumus fisika adalah neraka
dunia yang harus di basmi, tetapi bagi anak IPA termasuk cemilan sehari-hari.
Begitu juga anak IPA bertemu dengan hitungan ekonomi dan akutansi rasanya udah
mau bakar sekolah secepatnya.
Hari senin pun datang menghampiri dan mencoba menakuti
para siswa dan siswi di sekolah. Monday adalah singkatan dari Monster Day, ini
memang benar ada nya. You know answer from problem this? (arti: kamu tau
jawaban dari masalah ini? Duileh sok british banget gue) gimana tidak menjadi
MONSTER hari senin! Seketika terlintas jadwal pelajaran hari senin yaitu
Upacara, Kimia, Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia dan seketika gue berkata
“Ya allah, apa salah
hamba? Aku merasa kotor!” berlutut di tengah jalan dan seperti orang meminta
hujan.
Hari senin pun tiba dengan begitu cepat. Di hati selalu mengucap istigfar
untuk menghadapi cobaan yang begitu berat ini yaitu bertemu dengan hari senin.
Waktu terasa lebih lama dibandingkan hari lain, di pikiran selalu terlintas dan
bertanya-tanya
“Kapan hari Jumat
datang? Oh Jumat come back to meeee!!” dengan penuh keresahan yang ada.
Mendengar hari senin
bagaikan ulangan mendadak, belom belajar dan belom bikin contekan, bisa di
bilang itu sangat.. sangat.. BURUK seBURUK BURUKnya orang BURUK.
“Triiiiiinggg..” bel berbunyi yang menandakan waktunya
istirahat. Leganya pelajaran Kimia dan Matematika telah terlewatkan walaupun
dengan waktu yang hampir menghabiskan 1 tahun lamanya.
“Lebay nggak sih gue?
Ahh bodo amat, yang nulis gue ini hahaha”
Berjalan ke arah kantin,
cacing dalam perut gue sudah berteriak-teriak “Naikan gaji kami.. berantaslah
para koruptor!” dengan merontah-rontah. Hmm.. gue rasa di perut gue berdiri
sebuah pemerintahan kecil.
Di perjalanan menuju kantin, hampir rata-rata adek kelas
yang lewat menyapa gue dengan senyuman manis mereka. Bisa di bilang gue
termasuk dalam JOJOBA singkatan dari JOmblo JOmblo BAhagia. Ya Ampun.. gue lupa
kalau nggak bakal ceritain aib ini, hmm.. tapi sudahlah. Ternyata sebuah
ketenaran nggak menjamin orang mempunyai pasangan.
Sesampainya dikantin, gue hanya bisa terdiam karena
bingung mau menjamah makanan yang mana dan dimana. Akhirnya gue memilih pilihan
yang harus gue pilih sekarang juga, gue pun memilih Nasi goreng pakek telor
ceplok untuk di beri ke pemerintahan kecil yang ada di perut gue ini.
Setelah penghuni pemerintahan kecil di perut gue ini
tidak berdemo lagi, gue langsung pergi naik ke kelas untuk siap belajar fisika
dan bahasa Indonesia yang cukup membosankan.
“Triiinngg..” bunyi ini pun kembali datang untuk memberi tau bahwa jam
istirahat telah berakhir dan masuknya 2 jam fisika. Masuklah ketua kelas dan
berbicara di depan kelas dengan lantang
“Temen temen.. gue punya
kabar berita yang cukup menyedihkan!” dengan memasang muka yang begitu melasnya.
“Berita sedih apaan?”
satu kelas bergumam menanyakannya.
“Guru fisika…..” dengan
begitu perlahan.
“Guru fisika kenapa??”
bertanya yang semakin penasaran..
“GURU FISIKA NGGAK
MASUK!!!!” sambil berteriak dengan begitu bahagia.
Satu kelas langsung
berteriak teriakan, ada yang koprol, ada yang kayang, ada yang nendang-nendang
meja, ada yang sujud syukur, ada yang menangis terharu, ada yang ngemut pensil,
ada yang garuk-garuk tembok dan ada juga yang berteriak “Pucuk.. Pucuk..” saat
mendengar berita dari surga ini.
Dua jam telah berlalu, entah kenapa dua jam kalau tidak
belajar terasa sangat.. sangat.. dan sangat begitu cepat berlalu. Bel pun
berbunyi kembali menandakan datangnya satu jamnya pelajaran bahasa Indonesia.
“Triiinggg” seperti biasa bunyi ini selalu menghiasi setiap pergantian jam di
sekolah.
Satu jam untuk pelajaran bahasa Indonesia pun di mulai,
entah kenapa gue selalu merhatiin dan pantengin pelajaran yang satu ini. Ada
banyak factor yang mempengaruhi gue untuk mencoba belajar pada pelajaran ini,
yang pertama guru yang mengajar adalah PPL laki-laki yang amat teramat tampan,
yang kedua ada nya perombakan tempat duduk yang di haruskan laki-laki dengan
perempuan dan yang ketiga adalah.. jeng.. jeng.. gue duduk dengan Yudi. Yudi
adalah temen sekelas gue yang udah di idamin sejak lama, mungkin sudah 100
tahun lamanya.. padahal umur gue baru 17 tahun, entahlah gue merasa aneh dengan
semua ini.
Rasa semangat yang begitu membara berada di dalam raga
gue saat ini. Tidak sedikit orang yang bilang kalo gue jago dalam pelajaran
sastra, gue juga menyutujui semua itu.. gue sadar kalo gue agak lebih unggul
dalam pelajaran ini, hmm.. mungkin karena 3 faktor yang gue sebutin tadi.
“Triiinngg” bunyi ini kembali muncul, gue yakin yang
membaca akan bosen dengan kata-kata TRING ini. Pernah gue bertanya kepada
penjaga sekolah yang selalu memunculkan bunyi TRING ini
“Pak kenapa sih bunyi
sekolah kita itu itu aja, nggak kreatif banget keliatannya.. ganti jadi
TenotTenot kek.. jadi bunyi lagu susu murni nasional kek.. ape kek, biar fresh
gitu pak ngedengernye juga..” gue dengan begitu protesnya.
“Maaf bunyi yang sudah
ada tidak dapat di ganggu gugat!” si bapak penjaga menjawab dengan begitu
lantang.
Entah kenapa kalo gue
ngomong dengan si bapak penjaga ini berasa lagi ngomong sama anggota DPR/MPR,
mungkin itu cita-cita dia yang tidak kesampean sampai sekarang.
Akhirnya waktu pulang sekolah pun tiba. Menunggu jemputan
memang sungguh membosankan, membetekan, plus mengemosikan jiwa dan raga,
seperti biasa gue menunggu di pos yang ada di sekolah. Seketika saat gue
menunggu ada yang memanggil nama gue dari samping kanan “Le..” gue tau banget
suara ini, ternyata Yudi yang memanggil gue sambil membawa motor vespa
kesayangannya.
“eh.. elo Yud.. kenapa?”
seketika gue langsung menjawab.
“kok lo belom pulang
le?” Tanya Yudi kepada gue.
“Belom nih Yud..
kayaknya jemputan gue ngendep di comberan hahaha” berkata dengan penuh makna.
“hahaha, bisa aja lo
le.. hmm.. mau bareng gue nggak?” sehentak Yudi menanyakan ini kepada gue.
Tiba-tiba setelah gue
mendengar pertanyaan ini dari mulut Yudi langsung gue merasa di samping gue
banyak penari striptis yang sedang bergoyang-goyang di tiang bendera, entah
kenapa otak gue langsung terlintas oleh penari striptis tersebut.
“Gimana le, mau bareng
gue nggak?” Yudi menanyakannya kembali.
“Hmmm.. nggak ngerepotin
elo nih? Takutnya lo jadi kerepotan gara-gara ngaterin gue, kan gue nya yang
jadi nggak enak sama lo..” jawab gue dengan begitu saltingnya.
“hahaha, enggak kok le,
udah yuk naik motor gue..” sambil melontarkan senyuman manisnya.
Gue langsung naik vespa kesayangan yudi tersebut. Melihat-lihat dan
menyusuri jalan menuju rumah gue. Saat masih memandangi jalan demi jalan.. gue
baru tersadar kalo ini bukan jalan menuju ke rumah gue.
“Yud.. perasaan ini
bukan jalan kerumah gue? Jangan jangan lo nggak tau rumah gue ye yud?” Tanya
gue dengan penuh heran dan rasa takut.
“ee… ee.. sebenernya
emang nggak tau gue le, hehehe..” jawabnya gugup.
“eleh.. mampus.. berarti
sekarang kita nyasar yud?” jawab gue panic.
“kalo nyasar sih enggak
le, gue tau kok daerah ini. Ini daerah deket rumah gue, lo main dulu ke tempat
gue gapapa kan le?” Tanya Yudi dengan begitu ragu.
“eee.. gapape sih Yud..
asal lo balikin gue kerumah jangan sampe malem juga..”
“pasti itu le, gue
paling ganti baju doangan kok”
Gue hanya melontarkan
senyuman dasyat gue pada Yudi. Entah mimpi apa gue tadi malem bisa di ajak main
kerumah Yudi, di anter pulang, aduh surga dunia banget.
Tepat pukul 5 sore, gue segera di antar pulang sama Yudi.
Di perjalanan menuju ke rumah gue, gue berbincang-bincang di vespa putih
dengannya. Sampailah gue dirumah tercinta, tersayang, termanis “sebenernya gue
jijik dengan semua ini, tapi nampaknya harus gue tulis.. hmm yasudahlah”.
Masuk kedalam rumah, tiba-tiba emak gue mendorong gue dari belakang sampe
gue ngejungkel kedepan dan dia pun berkata hal yang sangat dan teramat tidak
penting “Ciee.. di anter cowok pulangnye”. Gue cuman manggut-manggut dan menahan
rasa sakit karena ngejungkel ke lantai menanggapi perkataan emak gue yang super
duper sok gaul itu. Gue langsung cabut ke kamar dan mencoba mengistirahatkan
tubuh yang lemah ini (ya ampun.. gaya banget ye gue).
Menaruh HP di atas meja rias dan melemparkan tubuh ke atas kasur dan
“Jedug..” kepala gue kejedot tembok, mungkin perkiraan gue yang kurang tepat
saat melempar tubuh gue yang sekseh ini. “Centriiing..” HP gue berbunyi yang
menandakan ada pesan BBM masuk. Gue langsung mengambil HP gue sambil mengusapkan
pala gue yang kejedot barusan. *Melihat HP* gue langsung berteriak “Oh my god,
oh my why, oh my no! Dari Yudi aaaaaaaa..”.
Ya ampun.. mimpi apaan gue, aduh..
udah deh nih di jamin 100% dan bersertifikat halal deh nih mimpi entar, pasti
bakal indah dan cetar membahana ulala. Ini baru yang namanya berlabel asli
JOJOBA.. HIDUP JOJOBA!.
Tepat pukul jam 3 pagi,
dimana-mana dan di lagu pun bilang kalo abis bangun tidur langsung mandi, tapi
beda dengan gue yang cengok plus cengar cengir sendiri di depan jam dinding,
mungkin ini efek mau di jemput sama Yudi. Satu jam kemudian, gue tersadar dari
kecengok’an karena mendengar adzan subuh, memang adzan subuh sang penyelamat hidup.
Jam dinding menunjukan
pukul 5 pagi dan gue sudah berpakaian rapih plus wangi semerbak, gue bagaikan
rapuzel yang sedang menunggu pangeran datang untuk menjemput. Tiba-tiba HP
berbunyi “Centriing”
Pengeran yang di tunggu oleh Rapunzel
sejak tadi pun tiba di depan singgasana istana rumah Levi, yaitu Yudi si
pangeran cinta. Seketika gue langsung mengambil tas dan pamit kepada si emak
tersayang “Maaahh.. Levi pergi dulu.. assalamuallaikum” seketika emak gue
membalas teriakan gue “Iyaa hati-hati, lain kali kalo mau jalan jangan lupa
pulangnya bawa martabaaakk..”. saat itu gue pura-pura nggak denger omongan emak
gue yang merasa selalu muda itu, gue langsung cabut jalan ke sekolah bersama
Yudi.
Hari
ini gue mendapat surat dispen untuk mengikuti lomba drama pasangan. Gue sama
sekali nggak tau tentang lomba ini, seketika gue langsung di rekrut oleh guru
sastra untuk mengikuti lomba ini. Pada saat gue melihat surat dispen ternyata
lomba ini gue berpasangan dengan Yudi, dan lebih wow nya lagi lomba ini bertema
kan “CINTA ABADI” seketika gue langsung cengar-cengir sendiri membayangkannya,
memang kalo jodoh mah nggak kemana.
Yudi
duduk di belakang bangku gue. Seketika gue menoleh kebelakang dan Yudi pun
seketika menoleh kea rah gue, dan secara bersamaan gue dan Yudi saling
memanggil nama satu sama lain.
“lo duluan deh yang ngomong, mau
ngomong paan?” Yudi bertanya sama gue,
“yaudeh, lo kepilih lomba drama jadi
pasangan gue Yud!” jawab gue ke Yudi,
“nah.. itu juga yang mau gue omongin
le, hmm.. yaudah, kita ke bawah yuk sekarang keruang wakil..”
“yaudah ayok turun sekarang!” ujar gue
dengan begitu semangat.
Kali
ini gue mendapat lomba yang sangat mendadak, gue harus menghafal naskah dengan
cepat. Gue percaya akan kemampuan gue, tapi entah dengan Yudi.. apakah dia
bisa? Gue saja baru tau kalo dia bisa bermain drama.
Di
aula sekolah, gue dan Yudi berlatih drama hanya berdua. Cerita kali ini kalo
kata anak gaul jaman sekarang “TOP BGT!” kisah sedih dan mengharukan dalam
percintaan, memang sungguh kena langsung ke hati. Cerita drama kali ini
berkisah tentang percintaan ROMEO AND JULIET dan setau gue kisah ini adalah
kisah yang paling romantis di dunia. Andaikan ini bisa menjadi kenyataan bukan
hanya di sebuah kisah drama yang di mainkan saat ini.
Gue
dan Yudi berangkat menuju ke lokasi perlombaan di antar oleh mobil sekolah.
Sampainya disana gue dan Yudi langsung di suruh ngambil nomer peserta yang ada
di sebuah kaleng. Yudi memaksa ingin mengambil nomer, dia pun mengambil nomer
peserta. (menjulurkan tangan dan mengobokan tangan di dalam kaleng) Yudi
mencari-cari nomer di dalam kaleng, ketika di ambil ternyata kita mendapat
nomer urut “1”. Seketika gue berteriak
“YUDIIII PASTI LO TADI BELOM CUCI
TANGAN ABIS BOKER!!! BAU TANGAN LO.. KITA DAPET NOMER 1.. OH MAY GOD, OH MAY
WEY, OH MAY NO!!! AAAAA..”,
“Yaudah lah le, mungkin ini suatu
takdir dari yang maha kuasa.. hahaha” ucapnya meleraikan situasi.
MC
sudah membuka acara perlombaan, dan nomer urut 1 pun di panggil untuk naik ke
atas panggung dan siap mementaskan drama. Drama yang di mainkan cukup memuaskan
dan lancar bagi gue, karena tidak sedikit orang yang meneteskan air mata saat
menyaksikannya, hmm.. mungkin karena factor abis di PHP’in atau abis di PUTUSIN
atau abis di DUA’in atau mungkin karena rasa kangen yang menyiksa menjadi LDR,
hmm.. entahlah. Sekarang gue dan Yudi tinggal menunggu hasil keputusan juri.
Waktu
pengumuman pun tiba, MC menyebutkan siapa saja pemenang juara 1, juara 2, juara
3, juara harapan 1, juara harapan 2 dan juara harapan 3. MC menyebutkan juara
dari yang terbawah terlebih dahulu.
“Yang meraih juara harapan 3 adalah
kisah drama yang berjudul Si Kaya dan Si miskin yang di perankan oleh Erlangga
dan Indri, Juara harapan 2 di raih oleh kisah drama yang berjudul Akhir hayat
yang di perankan oleh Anggi dan Yanti, Juara harapan 1 adalah kisah yang
berjudul Perbedaan yang di perankan oleh Erwin dan Wina, Juara ke 3 adalah
kisah yang berjudul Menara Tinggi yang diperankan oleh Syuhada dan Siti, oke
saya akan menyebutkan pemenang kedua adalah…..”
“Yud.. juara tinggal 1 sama 2, mana
mungkin nama kita di sebut, latihan aje dadakan begono, gamungkin banget nama
kita di sebut ini mah, makanya yud kalo mau ngambil nomer cuci tangan dulu
hahaha” gue membisiki Yudi.
“hahaha, Iya juga sih, yaudah pasrah
aja le kalo gitu..” Yudi meleraikan..
MC melanjutkan pengumumannya “Yang
meraih juara kedua adalah….. kisah drama yang berjudul ROMEO AND JULIET yang di
perankan oleh Yudi dan Levi…
Seketika gue langsung memeluk Yudi
karena sankin senangnya
“Yud kita menang Yud.. kita menang…!!
Wooooo” dengan begitu gembira
“nggak nyangka le, kalo kita bakal
menang..” ucapnya masih dalam pelukan.
Gue pun tersadar kalo gue sedang
memeluk erat Yudi, akhirnya gue melepas pelukan dan meminta maaf kepada yudi.
MC berbicara kembali, agar para pemenang naik ke atas panggung untuk menerima
penghargaan.
Gue
dan Yudi kembali ke sekolah tepat pukul 4 sore dengan membawa piala yang
tertera “JUARA 2 LOMBA DRAMA PASANGAN, YUDI DAN LEVI”. Senangnya hari ini, ini
bagaikan mimpi indah yang menjadi kenyataan. Semua guru-guru memberi ucapan
selamat kepada gue dan Yudi, bagaikan gue lagi merayakan pesta perkawinan (aduh
le ngarep aja).
Yudi
mengajak gue pulang, sesampainya dirumah gue, gue berterima kasih kepada Yudi
karena sudah mau di repotin hari ini. Yudi pun pamit pulang dengan segera.
Setelah Yudi jalan pulang, Tiba-tiba emak gue mendorong gue dari belakang
(lagi) dan pal ague ke jedot pager rumah, dan dia berkata hal yang tidak
penting lagi “Hayo.. di anter dia lagi kan.. ciee lagi PDKT”, seperti biasa gue
hanya menganggukan kepala dan menahan rasa sakit atas benturan dasyat atara
meriam dengan besi pager rumah. Gue langsung masuk ke kamar seperti biasa
menaruh HP di atas meja rias dan melemparkan tubuh ke kasur, dan kali ini
pelemparan badan berjalan dengan mulus tidak ada benturan sedikit pun. Gue pun
tidur dengan lelapnya.
Gue
terbangun dari tidur cantik gue, gue keluar dari kamar dan langsung mencari
“cemilan teman teman.. (nada iklan)”. Emak gue menghampiri dan menepok pundak
gue dengan tangan kuli nya “Tadi temen kamu dating si Citra.. katanya dia mau
nanya PR gitu” seketika gue cengok mendengar nada bicara emak gue yang tadinya
kayak kaleng rombeng menjadi nada bicara bidadari cantik yang turun dari
kopaja. “Iya mah nanti di kabarin sama Levi lewat SMS aja yaa mah..” sambil
melontarkan seyuman manis manja group. Gue langsung semua cemilan yang ada di
dalam kulkas dan membawanya masuk ke dalam kamar.
Masuk
kamar dan melihat HP ternyata ada warna merah merah yang menyalah di ujung HP.
*melihat HP* terlihat ada 20 BBM, 7 SMS, 18 panggilan gagal, 3 Twitter, 1
Whatsapp, dan 5 Facebook, gue hanya bisa berkata “WOW!!”. Yang paling pertama
gue liyat adalah panggilan gagal, ternyata dari Yudi semua. Gue mencoba balas
melalui BBM, dan ternyata dia sudah nge BM gue daritadi.
Entah mau di ajak kemana gue nanti,
hanya Yudi dan sang pencipta yang mengetahuinya. Walaupun waktu menunjukkan
hari kurang seminggu, tapi rasa deg deg kan ini sudah di mulai dari hari ini
yaitu hari pertama memasuki seminggu sebelum tanggal 2 nanti.
Empat
hari telah berlalu dan sekarang sudah memasuki hari kelima, entah kenapa
menunggu satu minggu pun terasa menunggu bus kopaja yang supirnya lagi pada
demo untuk lewat, lama selama lamanya menunggu lama deh intinya. Di hati hanya
bisa bertanya-tanya
“kira-kira Yudi mau ngajak gue kemana
yaa? Apa.. gue mau di ajak ke taman dan di beri hadiah dan dia berkata (nih
setumpuk upil buat kamu Le) *tenang pembaca.. ini hanya bayangan indah gue aja
kok*”
Sudah
dua jam istirahat gue lewati dengan hanya berdiam diri di kelas. Suasana kali
ini membuat gue sangat betah di kelas dan menambah kerajinan gue dalam belajar,
kalo di Tanya soal factor lagi dari awal factor gue tetep sama sampai sekarang.
Masih
dalam waktu istirahat kedua, gue tetap duduk menyendiri di kelas sambil membaca
Novel-novel hasil buah tangan bang Raditya Dika. 10 menit gue membaca, gue
mulai merasa parno karena berada di kelas ini sendirian, kepala gue mulai
stereo kayak patung boneka yang ada di HokBen. Gue mencoba untuk tetap focus
membaca. Akhirnya gue bisa terfokus dengan bacaan gue dan agak menutup muka gue
dengan buku novel yang gue baca, jeng.. jeng.. jeng.. seketika gue merasa ada
yang bernapas di balik buku gue
“Ya Allah.. ada apaan di depan? Apa
iya ada beruk masuk dalam kelas tanpa permisi? Ya Allah, apaan yaa..”
Muka gue semakin cemas, keringat sudah
mulai rontok, ingus sudah mulai naik turun, hati sudah mulai resah nggak
karuan. Seketika ada tangan yang mencoba membuka tutupan buku yang ada di depan
mata “Buaaa kekok!!” ternyata Yudi yang duduk di balik buku. Saat itu gue
terdiam dengan muka percis kayak anak SLB lagi bengong. Dan seketika gue di
toyor sama Yudi dengan tanpa perasaan sedikit pun hiks.. hiks..
“Woy.. jangan bengong, muka lo jelek
hahaha” sambil mentoyor-toyor,
“gausah tawa lo, tawa lo jelek kayak
beruk hahaha” gue dengan nada ciri khas ledekan gue,
“hahaha, betah banget di kelas? Kalo
mau semedi jangan di kelas noh gunung yang deket banyak, yaa gunung sahari
contohnya”
“Yee blo’on.. betah di kelas salah..
pecicilan juga salah.. kenapa gue selalu salah di mata lo yud? Kenapa?!!” gue
dengan ekspresi yang begitu gregetnya,
“Lebay lo.. gue cuman nanya doang
keles.. hmm nih gue bawain roti sama minumnya.. baik kan gue, bilang apa lu
sama gue hehehe” Yudi dengan senyum semeringahnya,
“lo demen banget repot ye yud.. iyaa,
makasih pemberiannya” dengan senyum ala gue yang hampir mirip betty lape’a ini.
Tepat
jam 11 malam di hari keenam sebelum tanggal 2 nanti. Di otak sekarang hanya ada
kata-kata “BESOK”, hmm inilah cinta. Tepat jam setengah 12 HP gue bunyi
“Centriiinng” dan ternyata gue dapet BBM dari Yudi,
Dapet BBM dari Yudi menambah adrenalin
saja diri ini. “DagDigDug Jerr.. DagDigDug Serr.. buka sitik joss” (ceritanya
bunyi jantung gue), seketika gue pengen ngomong “Ini bunyi jantung gue, gimana
bunyi jantung lo?” (lagi pengen ngomong ini aja, gausah di tanggepin serius).
Alarm
berbunyi, sudah jelas alarm ini memberi tau kalau hari ini adalah hari H nya
yaitu tanggal 2. Hari ini entah kenapa gue merasa seperti mau menghadapi ujian
nasional, nervousnya setengah hidup.. sekarang hanya sebuah tanda Tanya “?”
yang ada di pikiran gue saat ini.
“Triiinnggg”
bunyi bel sekolah berbunyi, saatnya gue menghadapi pelajaran KIMIA, inilah
sarapan kelas gue setiap hari Jum’at.. inilah berkah Jum’at (Ini hanya
pembohongan public saja).
Pelajaran
pun dimulai, guru masuk langsung memberi soal untuk di jawab. Baru kali ini
guru ini langsung memberi soal kayak gini dan baru kali ini juga gue bisa cepet
ngerjain soalnya untuk maju kedepan.
“Siapa yang udah selesai, silahkan
maju kedepan dan tulis di papan tulis..” guru kimia gue sedang mengumumkan di
depan kelas,
*Seeketika gue maju dengan gagahnya*
B-)
“Wedehhhh.. wuuuuhh..” seketika 1
kelas berteriak-teriak dan standing applause,
Dan ketika gue udah maju sampe depan
gue denger ada yang berteriak “semangat PUCUK.. PUCUK..” <- ketika gue
denger ini gue langsung berpikir “Sejak kapan nama gue berubah jadi PUCUK?!”
dan malaikat piaraan gue berkata “ngomong-ngomong emang lo punya pikiran?” dan
SAYA TIDAK MEMPERDULIKANNYA, CAM KAN ITUU!! HEHHH -___-.
Seketika
MC muncul secara tiba-tiba dan berkata,
“Apakah anda tau kenapa Levi dapat
standing applause? Anda penasaran? Sama.. saya juga.. *nengok kanan kiri*” dan
seketika dia hilang kembali, mungkin dia ke acara TV tetangga. Dan dengan tablo
nya gue terdiam karena sosok MC yang misterius tersebut.
Gue
brb nulis jawaban gue di papan tulis yang begitu megahnya ini dengan penuh
bahagia, kerena ini maju perdana gue, dan pelajaran kimia pula. Dengan belaga
sok pintarnya gue bertanya kepada guru kimia di samping gue yang sedang
memperhatikan tulisan gue yang indah ini,
“Gimana bu, jawaban saya? Apakah ada
kesalahan?” *Muka serius*
Sebenarnya saat gue ngomong gini, gue
kelepasan kentut dikit sangkin gerogi jawab soal ini, tapiiii ini rahasia
antara kita aja yahh..
“Oh iya nak.. itu jawabannya tepat kok
nak..” dengan senyum semeringah guru gue menyautin pertanyaan gue ini.
Seketika di dalam pikiran gue, gue
langsung ingin berniat mengikuti OSN Kimia, tapi ini hanya sebuah.. KHAYALAN
semata!! OKE!! Jangan di anggap serius, karena bisa menyebabkan kanker,
hipertensi, gangguan kehamilan dan janin, percayalah!!
Gue kembali duduk ke tempat semula
dengan penuh nyengir anti badainya gue.
“Triingg” bunyi ini kembali berbunyi
untuk menandakan waktunya bell pulang. Seketika Yudi menyamperi gue dan
menyuruh temen sebangku gue pindah untuk di tempati olehnya.
“Loh? Ngapain lo pakek pindah segala
Yud?” Tanya gue penuh heran.
“Gapapa kok, gue cuman mau ingetin aja
nanti gue jemput jam 7 malem yaa Le..” dengan melontarkan senyumannya yang
begitu menawan.
“Iya sip, emangnya kita mau kemana
sih? Kepo nih, gausah di rahasian napaa!”
“Biar greget aja di rahasiain. Pulang
gue anterin ya le, gamau tau harus mau hahaha”
“Maksa lagi lu.. hahhaa iyaa anterin
dah anterin, biar seneng dah hahaha”
“Oke siap Boss!!”
Ketua
kelas menyiapkan kelas. “Bersiap, berdoa, memberi salam” dan pulang deh.
Ketika
sampainya dirumah gue, Yudi mengingatkan kembali tentang janji pergi nanti
malam. Kalo di bilang penasaran? BANGET KEULESS!!.
Jam
dinding menunjukkan angka setengah 6, gue prepare untuk pergi sama Yudi nanti
tepat pukul 7 malam. Hape gue berbunyi “Centring” dan ternyata dapet pesan bbm
dari Yudi
Jam sudah menunjukan pukul 7 malam, Yudi sudah memberi kabar kalau dia
sedang on the way menuju kerumah gewe LOHHH!!..
“Tin.. Tin..” bunyi klakson motor vespa sudah berbunyi. Gue langsung
menemui Yudi dengan begitu bahagianya,
“Kenapa yud? Kok bengong gitu?” memberi senyuman.
“Hah? Ee.. ee.. gapapa kok, yaudah yuk langsung jalan aja..” dengan penuh
gerogi
“Yaudah ayuk..”
Seketika emak gue kembali dengan celotehan mautnya..
“Jangan lupa bawa martabaakk yaa!!”
Sumpah ini emaknye siape sih, tambeng banget deh elah!!
Tiba-tiba ada suara menyaru dan berkata “Itu emak lo bego” dan seketika
gue baru inget kalo emak-emak yang sok gaul itu adalah emak kesayangan gue
hfftt.
Gue on the way menuju
ketempat yang di janjikan oleh Yudi tersebut. Di perjalanan gue sangat teramat penasaran,
sebenarnya gue mau di bawa kemana.. seketika dating bang ipul sambil membawa
gitar dan bernyanyi “Mau dibawa kemana.. hubungan kitaa!!”. Entah kenapa tuh
lagu cocok banget buat gue dan Yudi.. aiisshh hoyy hoyy asikasikjoss hahaha.
Akhirnya gue sampai di
tempat tujuan, gue gatau ini dimana.. tapi intinya ini tempat indah pakek
banget dah!! Dan gue langsung bertanya kepada Yudi
“Sebenernya lo ngapain ngajak gue kesini yud? Tapi.. bagus juga sih
tempatnya” sambil duduk di pinggir danau
“Hari ini sebenernya ulang tahun gue loh le,”
“Hah? Beneran? Serius?”
“Dua rius deh.. hahaha”
“Oh iya, apa kado yang lo mau minta dari gue yud? Gue mau ngasih kado noh
ceritanya hahaha”
“Gue cuman minta setelah gue Tanya ini lo cukup bilang IYA, gimana?”
“Hmm.. yaudah deh, siapa takutlah haha”
“Le, apakah kamu mau jadi adindaku, untuk menemani hari-hariku selamanya?”
Seketika gue langsung kaget, YUDI NEMBAK GUE OMG!!! Dan gue menepati janji
kepada dia dan gue jawab “IYA”
#SELESAI