Rabu, 22 April 2015

TOKOH BERBAKAT - BERTALENTA - KREATIF



Nama          : Siti Indrianti h
Kelas         : 1pa05
Npm            : 1a514357
Mata kuliah : Peng. Kreativitas & keberbakat

TOKOH BERBAKAT
“LEONARDO DA VINCI”

Leonardo da Vinci (lahir di Vinci, propinsi Firenze, Italia, 15 April 1452 – meninggal di Clos Lucé, Perancis, 2 Mei 1519 pada umur 67 tahun) adalah arsitek, musisi, penulis, pematung, dan pelukis Renaisans Italia. Ia digambarkan sebagai arketipe "manusia renaisans" dan sebagai genius universal.

Leonardo terkenal karena lukisannya yang piawai, seperti Jamuan Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal karena mendesain banyak ciptaan yang mengantisipasi teknologi modern tetapi jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai contoh ide-idenya tentang tank dan mobil yang dituangkannya lewat gambar-gambar dwiwarna. Selain itu, ia juga turut memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan teknik sipil bahkan kuliner.

Leonardo merupakan anak dari Ser Piero Da Vinci dan Caterina. Ia memiliki nama lengkap Leonardo di Ser Piero da Vinci yang berarti Leonardo putra Ser Piero dari kota Vinci. Pada usia belia, Leonardo sudah belajar melukis dengan Andrea del Verrocchio dan mulai melukis di Firenze. Ada kabar mengisahkan Verrochio menyatakan pensiun melukis setelah menyaksikan bahwa lukisan muridnya yang satu ini lebih bagus dari lukisannya sendiri. Selain menjadi pelukis, Leonardo juga sanggup menunjukkan kemampuannya di bidang yang lain.

Pada tahun 1481 Leonardo pindah ke Milan untuk bekerja dengan Adipati (Duke) di sana. Hasil karyanya selama di Milan yang paling termashur adalah Kuda Sforza yang dikerjakannya selama kurang lebih 11 tahun. Namun di situ ia tidak hanya melukis dan membuat patung saja, melainkan juga mengubah jalan-jalan sungai dan membangun kanal-kanal, serta menghibur Duke dengan memainkan lut dan bernyanyi. Lalu ia bekerja untuk Raja Louis XII dari Perancis di Milan dan untuk Paus Leo X di Roma.

Sementara itu ia membantu Raphael dan Michaelangelo dalam merancang katedral Santo Petrus. Dalam hidupnya Leonardo sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Ia mulai mempelajari burung terbang dan mulai merancang mesin terbang. Pemikirannya itu terdapat dalam buku catatanya sebanyak 7.000 halaman.

Di dalam buku itu juga terdapat sketsa tentang studi tubuh manusia. Pada zaman itu, anatomi tubuh manusia tak lebih dari sekadar kira-kira karena siapapun dilarang keras membedah jenazah. Dengan kenekatannya mencuri-curi kesempatan membedah-bedah tubuh orang mati, di kemudian hari tindakan yang tak lazim pada zamannya ini memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran.

Mahakaryanya, Jamuan Terakhir (The Last Supper) pada tahun 1495 sampai tahun 1497 yang dilukis pada dinding biara Santa Maria di Milan, kini telah rusak akibat dimakan waktu. Lukisan terkenal lainnya adalah Mona Lisa yang kini terdapat di musium Louvre Paris.

Sebuah spekulasi yang beredar tentang siapa sesungguhnya Mona Lisa antara lain menyatakan bahwa citra perempuan tersebut merupakan hasil rekaan wajah Da Vinci sendiri. Spekulasi yang lain menyatakan bahwa perempuan tersebut memang pernah ada, seorang istri pedagang.

Leonardo da Vinci wafat di Clos Lucé, Perancis pada tanggal 2 Mei 1519, dan dimakamkan di Kapel St. Hubert di kastel Amboise, Perancis. Setelah meninggal dunianya, sangat kuat ditengarai bahwa Leonardo pernah memegang peranan sebagai orang terkuat di sebuah organisasi rahasia bernama Priory of Sion yang berlaskarkan Knights Templar. Apakah organisasi rahasia ini? Banyak fakta mengarahkan pada suatu dugaan bahwa Priory of Sion merupakan sebuah organisasi yang menjaga ketat-ketat rahasia sejarah kristiani menurut versi yang berbeda dari kitab Injil yang beredar di masyarakat. Yang dirahasiakan adalah mengenai siapa mesias yang sesungguhnya dan kemungkinan Yesus tidak menjalankan hukum selibat.

Dalam versi yang sempat menimbulkan kontroversi ini diyakini bahwa Mesias yang sesungguhnya adalah Santo Yohanes Pembaptis, hal tersebut tersirat dari kekerapan Da Vinci melukis Sang Santo dalam posisi telunjuk menuding ke atas sebagai simbolisasi 'Putra Allah'.
Versi yang tak kalah mengagetkannya adalah kemungkinan Maria Magdalena si bekas perempuan pelacur diperistri oleh Yesus. Namun semua hal tersebut tidak terbukti kebenarannya, hingga saat ini, sehingga tudingan ini hanya dianggap sebagai langkah untuk memojokkan posisi umat Kristiani.

Kegeniusan Leonardo terlihat dari banyaknya bidang yang ia kuasai. Ia adalah pelukis, pematung, penemu, peneliti, ahli per­me­sin­an, ahli anatomi, matematika, ahli tumbuh-tumbuhan dan binatang, optik, aerodinamik, bahkan pemusik handal. Ia belajar tanpa ada batasnya. Tentu saja ini tidak berat karena ia tidak bekerja keras, ia hanya “bersenang-senang”. Untuk melukis manusia, ia secara khusus mem­pelajari anatomi tubuh manusia.

Leonardo mungkin adalah pem­belajar paling gila. Saat mempelajari anatomi, ia suka pergi malam-malam, membongkar kuburan, dan mengambil mayat orang tidak dikenal yang sudah hampir busuk dan mem­bedahnya. Kadang ia melakukannya di rumah sakit yang memberinya izin. Ia benar-benar ingin tahu mengapa tubuh manusia berbentuk seperti itu. Dengan begitu, ia bisa makin detail dalam membuat lukisannya.


TOKOH BERTALENTA
“STEFANI JOANNE ANGELINA GERMANOTTA (LADY GAGA)”

Lady Gaga lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta dari keluarga campuran Italia Amerika, di New York City, Amerika Serikat pada tanggal 28 Maret 1986, sebagai putri sulung Joseph Germanotta (seorang wiraswasta internet) dan Cynthia (née Bissett). Gaga memiliki satu adik, yang bernama Natali Germanotta, ia lahir pada tahun 1992. Gaga adalah seorang kidal (pengguna tangan kiri) Ia belajar bermain piano dari umur empat tahun, dan menulis lagu piano pertamanya pada usia 13 tahun dan tampil secara open mike pada umur 14 tahun. Dibesarkan dalam lingkungan Katolik Roma, di Manhattan, Upper West Side setelah keluarga pindah ke sana pada tahun 1993, Gaga masuk ke dalam Convent of the Sacred Heart, sekolah Katolik khusus perempuan di Manhattan, Upper East Side pada umur 11. Dikarenakan perbandingan kekayaan antara Upper East dan West Side, Gaga menyesal karena ia tidak berasal dari keluarga yang kaya, dengan menyatakan bahwa orang tuanya "berasal dari keluarga kelas bawah, sehingga kami berjuang untuk semua—ibuku bekerja dari jam delapan pagi sampai delapan malam di luar rumah, dalam bidang telekomunikasi, dan begitu pula ayahku." Ia menggambarkan kehidupan akademiknya di sekolah yang "sangat berbakti, rajin, disiplin", tetapi juga "sedikit tidak aman" seperti yang diujarkannya dalam sebuah wawancara, "Aku terbiasa dijadikan bual-bualan karena terlalu provokatif atau eksentrik, jadi aku mulai tidak nyaman. Aku tidak cocok, dan aku merasa seperti orang aneh." Kenalan Gaga membantah bahwa dia tidak cocok di sekolah. "Dia punya kelompok inti teman-teman; dia adalah seorang murid yang baik. Dia menyukai banyak anak laki-laki, tapi mungkin baginya menyanyi No. 1," kenang seorang mantan teman sekelas saat SMA.

Sebagai seorang aktris yang penuh hasrat di musikal saat SMA, Gaga pernah berperan sebagai tokoh utama (Adelaide) dalam Guys and Dolls, dan Philia dalam A Funny Thing Happened on the Way to the Forum. Dia juga muncul dalam peran yang sangat kecil sebagai teman sekelas yang nakal dalam serial drama televisi The Sopranos 2001 dalam episode berjudul "The Telltale Moozadell". Pada umur 16, ia mulai menyanyi dan bermain di depan penonton secara live dan berhasil mengikuti audisi untuk bagian dari pertunjukan di New York. Ketika waktunya di Convent of the Sacred Heart berakhir, ibunya mendorongnya untuk melanjutkan ke New York University untuk belajar drama dan penampilan—khususnya Collaborative Arts Project 21 (CAP21), yang merupakan fakultas dari Tisch School of the Arts. Berumur 17, Gaga akhirnya memperoleh kuliah dini dan tinggal di asrama NYU di Jalan No.11. Di sana, ia belajar musik dan mempertajam keahlian penulisan lagu secara esai dan menyusun makalah analitis yang berfokus pada topik-topik seperti seni, agama, isu-isu sosial dan politik. Gaga menulis tesis tentang artis pop Spencer Tunick dan Damien Hirst; penelitian yang mempersiapkan dirinya untuk fokus kepada karier masa depannya di "musik, seni, seks, dan selebriti." Gaga merasa bahwa ia lebih kreatif dari beberapa teman-teman sekelasnya. "Sekali Anda belajar bagaimana berpikir tentang seni, Anda bisa mengajar diri sendiri," katanya. Menjadi bagian dari audisi penampilan bergengsi, Gaga mencoba ikut dan lulus audisi sementara pada CAP21, termasuk bagian dari pelanggan restoran yang tidak menaruh curiga pada acara MTV, Boiling Points, sebuah acara lelucon di televisi, yang sedang difilmkan. Bagaimanapun, pada semester kedua tahun kedua, dia menarik diri dari sekolah untuk fokus kepada karier musiknya. Ayahnya setuju untuk membayar sewa apartemennya selama setahun, dengan syarat bahwa dia kembali mendaftar di Tisch jika dia tidak berhasil. "Aku meninggalkan seluruh keluargaku, mencari apartemen termurah yang aku bisa temukan, dan makan kotoran sampai seseorang akan mendengarkan," katanya.

Gaga setelah tampil dalam kancah musik rock di New York bagian Lower East Side pada tahun 2003 dan kemudian mendaftar di New York University, Tisch School of the Arts, ia segera menandatangani kontrak dengan Streamline Records, sebuah anak perusahaan Interscope Records. Selama waktu awal Gaga di Interscope, ia bekerja sebagai penulis lagu untuk artis label sesama dan menarik perhatian artis rekaman Akon, yang mengakui kemampuan vokalnya, dan mengontraknya ke label miliknya sendiri, Kon Live Distribution.

Lady Gaga menjadi terkenal setelah merilis album debutnya The Fame (2008), yang sukses baik secara kritik maupun komersial dan meraih popularitas internasional dengan singel "Just Dance" dan "Poker Face". Album ini mencapai nomor satu di tangga album enam negara, menduduki puncak tangga lagu Billboard Dance/Electronic Albums sekaligus memuncak pada nomor dua di tangga lagu Billboard 200 di Amerika Serikat dan mencapai posisi sepuluh besar di seluruh dunia. Album keduanya, The Fame Monster (2009), kelanjutan dari The Fame, menghasilkan dua singel nomor satu di berbagai negara yaitu "Bad Romance" dan "Telephone", sehingga dia diperbolehkan untuk memulai tur konser global kedua, The Monster Ball Tour, hanya beberapa bulan setelah selesai tur pertama The Fame Ball Tour, Album studio kedua Born This Way dirilis pada Mei 2011 menduduki puncak tangga album di seluruh pasar musik utama. Setelah kedatangan singel "Born This Way", "Judas", dan "The Edge of Glory"—singel pertama mencapai nomor satu di negara di seluruh dunia dan merupakan penjualan singel tercepat dalam sejarah iTunes, menjual satu juta kopi dalam lima hari. Setelah mengambil cuti panjang dikarenakan cidera pinggul dan pembatalan tanggal tersisa dari Born This Way Ball Tour, Album ketiga Gaga Artpop dirilis pada November 2013 dan menjadi album nomor satu kedua Gaga di Amerika Serikat. Perilisan Artpop didahului oleh singel "Applause" dan "Do What U Want".

Terinspirasi oleh artis glam rock seperti David Bowie dan Freddie Mercury, serta penyanyi dance-pop seperti Madonna dan Michael Jackson, Gaga juga diketahui dalam kegemarannya di bidang Fashion di dalam video musiknya. Kontribusinya terhadap industri musik telah mengumpulkan banyak prestasi termasuk lima Grammy Awards, serta dua belas nominasi, dua Guinness World Records, dan penjualannya diperkirakan sekitar 64 juta rekaman. Billboard memberi gelar padanya "Artis Terbaik pada Tahun 2010", dan peringkat sebagai "Artis Terbaik ke-73 pada Dekade 2000-an". Gaga telah dimasukkan dalam daftar tahunan majalah Time, yaitu Time 100 "Orang paling berpengaruh di dunia" serta tercantum di sejumlah daftar tahunan majalah Forbes termasuk "100 selebriti paling berkuasa dan berpengaruh di dunia" dan mencapai nomor satu dalam daftar tahunan "100 selebriti paling berkuasa". Di samping karier musiknya, dia juga aktif dalam bidang kemanusiaan dan LGBT.


TOKOH KREATIF
“TEX SAVERIO”

Tex Saverio adalah perancang busana asal Indonesia. Dia lahir di Jakarta, pada tangga 24 Agustus 1984. Ia dikenal terutama sebagai perancang busana pengantin wanita dengan gaya glamour dan penuh fantasi.
Namanya mulai mencuat ketika pada bulan September 2005 ia memenangi penghargaan nasional Mercedes-Benz Asia Fashion Award, sehingga ia dapat bersaing pada tingkat regional pada tahun berikutnya. Ketika itu ia menampilkan koleksi-koleksi untuk wanita maupun pria. Kesuksesannya itu dicapai melalui pengorbanan dengan meninggalkan sekolah sejak kelas 1 SMA dan memilih belajar merancang busana di Bunka Fashion School, Jakarta, lalu magang di Phalie Studio.
Sejak saat itu, karya-karya Rio, panggilannya, mulai dikenal di kalangan internasional. Karena dorongan dari kawannya, Rio memperkenalkan diri dan karyanya kepada agen Lady Gaga. Mendapat sambutan positif, tidak lama kemudian salah satu karyanya, La Glacon, dikenakan Lady Gaga dalam salah satu fotonya di majalah Harper's Bazaar pada tahun 2011. Selain Lady Gaga, di ELLE's Magazine ada Kim Kadarshian yang memakai Busana Tex Saverio bordirnya Organza Gaun. Foto perkawinan salah satu tokoh dalam film The Hunger Games: Catching Fire (2013) yang berperan sebagai Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) juga mengenakan busana rancangannya dalam cerita sebuah perkawinan. Selain itu yang mengenakan Rancangan Rio, Rio juga ingin banget rancangannya ini dipakai artis yang punya mode fashion tinggi yaitu: Naomi Champbell, Angelina Jollie, Nicole Kidman, Carlize Theron
Sejak 2013, ia memasuki segmen pasar busana siap pakai, yang dipamerkannya di Paris Fashion Week sebagai satu-satunya perancang Indonesia yang dapat tampil di ajang itu, dan juga di ajang Jakarta Fashion Week 2014 yang diadakan bulan Oktober 2013 di Jakarta.
Oleh media internasional, ia dijuluki sebagai "Alexander McQueen of Indonesia". Alex McQueen adalah perancang busana pengantin ternama asal Inggris yang bunuh diri pada tahun 2010. Pertama kali yang menyebut Rio seperti Alexander Mc Queen itu adalah Perez Hilton yang punya Bussiness Blogger and Television Personality di Hollywood. Waktu itu Perez melihat Gaun La Glacon di blognya cocoperez.com dia menyebut itu gaun Alexander Mc Queen dan tak menyangka itu adalah hasil rancangan Rio asal Jakarta, Indonesia.