NAMA : SITI INDRIANTI H
KELAS : 3PA10
NPM : 1A514357
MATA KULIAH :
PSIKOLOGI MANAJEMEN
MASALAH 1
HEALTH
AND SAFETY (KESELAMATAN DAN KESEHATAN)
A.
PENDAPAT
AHLI
Keselamatan dan Kesehatan dalam sebuah perusahaan atau
sekolah kejuruan teknologi dan rekayasa sering disebut dengan Kesehatan dan
Keselamatn Kerja atau K3 dan juga dimasukan dalam kurikulum sebagai mata
pelajaran produktif. Tujuannya adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan juga melindungi melindungi siswa, yang mungkin
terpengaruh kondisi lingkungan praktek. Mangkunegara (2002) mengemukakan
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur. Selanjutnya Simanjuntak (1994) mengemukakan
keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan
dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan,
kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja. Lebih lanjut Mathis
dan Jackson (2002) Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap
kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan.
Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi
secara umum. Dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja merupakan upaya
perlindungan yang dilakukan untuk menjamin kesejahteraan lahir-batin bagi
karyawan, pekerjaannya, perusahaan maupun masyarakat.
B. MASALAH
Namun berdasarkan
hasil pengamatan disekolah, keselamatan dan kesehatan siswa/siswi kurang
diperhatikan. Hal ini dibuktikan dengan minimnya sarana P3K dan alat-alat
keselamatan praktek.
C. SOLUSI
Melihat kekurangan
tersebut maka solusi yang ditawarkan ialah perlu dilakukan pengadaan sarana
keselamatan kerja praktek siswa, bahan P3K disetiap laboratorium,. Lain dari
itu pengadaan kotak P3K disetiap kelas, serta membangun ruang UKS baru menjadi
solusi yang ditawarkan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan Ridley,
John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000) bahwa Kesehatan dan
Keselamatan Kerja merupakan suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman
baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
MASALAH
2
CAREER
PLANNING AND DEVELOPMENT (PENGEMBANGAN DAN PERENCANAAN KARIER)
A. PENDAPAT AHLI
Menurut Jusuf irianto, 2001. tema-tema pokok
manajemen sumber daya manusia, yang dikutip oleh Zukhrufarisma dalam bloggnya
Zukhrufarisma’s. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang
kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/anggota organisasi sebagai individu
meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan
kemampuannya.Karier meripakan suatu yang harus diwujudkan dan terus dikejar
bagi diri karyawan, dan keadaan karier macet harus dihindarkan. Untuk itu
manejmen harus secara bersungguh-sungguh memperhatikan dan memperlakukan
karyawan dengan menghargai potensi prestasinya.”the right on the right place
Lebih lanjut ia mengatakan Perencanaan karir (career planning) adalah suatu
proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah
untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan
pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan
rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebutBerdasarkan definisi tersebut
maka dapat disimpulkan pengembangan dan perencanaan karir merupakan serangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan individu pada kemajuan jalur karir
yang direncanakan melalui langkah-langkah yang telah diidentifikasi dalam
proses perencanaan karir.
B.
MASALAH
Untuk menjadi profesional pada bidang tugas,
maka seorang guru perlu mengikuti serangkaian kegiatan pengembangan diri yang
ada dilingkungan sekitarnya. Namun yang terjadi dilapangan ialah guru-guru
malah menjadi pribadi yang sangat tidak peduli dengan pengembangan dirinya,
sehingga tidak mampu mempersiapkan diri menghadapi maslah-masalah yang
berkaitan dengan bidang tugasnya.Kemampuan mengidentifikasi dan mengambil
langkah-langkah untuk mencapai tujuan karir sebagai guru profesional juga masih
menjadi sebuah kendala seperti Penelitian Tindakan Kelas, menulis karya tulis.
C.
SOLUSI
Dinas terkait perlu melibatkan kepala sekolah
untuk melakuan sebuah kajian atau telahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan
para guru sehingga dapat dikembangkan dan diubah pola pikirnya melalui diklat
pengembangan diri. Tujuannya untuk peningkatan kompetensi pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap profesional guru dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan
organisasi dimasa yang akan datang.
Permasalahan
penerapan suatu sistem bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
1.
Dukungan
manajemen puncak dalam bentuk pengarahan dan gagasan dasar yang kurang
diberikan kepada para stafnya.
2.
Mutu
tahapan proses dan hasil perencanaan sumberdaya manusia yang kurang valid dan
handal karena tidak tersedianya data dan informasi yang cukup. Sistem informasi
manajemen tidak berfungsi optimum. Dapat juga disebabkan kurangnya kemampuan
para staf dalam membuat
suatu perencanaan.
3.
Tujuan
dari MSDM dan fungsi-fungsinya kurang spesifik, terukur, relevan-realistik, dan
kurang berbasis pada target waktu.
4.
Kurang
mempertimbangkan dimensi turbulensi eksternal dan internal. Kemudian ada kesan
pelaksanaan fungsi-fungsi MSDM berjalan dengan asumsi tanpa adanya gangguan
apapun.
Ada satu lagi mengapa penerapan MSDM khususnya yang stratejik
bisa gagal dilaksanakan yakni tidak mempertimbangkan pada karakteristik tipe
organisasi dan siklus hidup organisasi (SHO). Misalnya,
Miles dan Snow (1978) mengaitkan strategi dasar MSDM dengan tipologi organisasi defender, prospector, dan analyzer. Menurutnya kalau tipe defender, strategi dasarnya adalah membangun SDM, tipe prospector memperoleh
SDM,sedang tipe analyzer adalah mengalokasikan SDM. Misal
lainnya adalah ketika akan menerapkan fungsi pelatihan dan pengembangan.
Menurut Miles dan Snow, pada tipe defender menekankan pada kegiatan membangun
ketrampilan secara formal dan ekstensif. Pada tipe prospector, mengidentifikasi dan mendapatkan ketrampilan
yang dilakukan secara informal dan terbatas. Sementara pada tipe analyzer, kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan dan
pengembangan adalah membangun dan mendapatkan ketrampilan secara formal dan
ekstensif.